Lihat ke Halaman Asli

Urgensi Teman Sepermainan

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anak sangat penting diperhatikan, karena masa anak-anak merupakan masa awal yang dialami manusia. Masa anak-anak diidentikan dengan masa dalam dunia kesenanganatau waktunya untuk bermain. Masa dalam dunia kesenangan bukanlah dunia fantasi untuk bermain sendirian dengan mainannya, namun berinteraksi dengan sesamanya yakni teman sepermainan. Anak merupakan makhluk social yang selalu bergantung dengan orang lain, saling membutuhkan, dan tidak akan bisa hidup sempurna apabila tanpa orang lain. Maka butuh berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, selain keluarga dan sekolah agar mengenali dunia sekitar dan wawasan.

Bermain tidak dilakukan oleh anak saja, tetapi juga remaja bahkan orang dewasa. Tujuan bermain bagi orang remaja atau dewasa sekedar untuk menghilangkan jenuh, stress dan kebosanan. Namun kegiatan ini khususnya bagi anak-anak, merupakan kegiatan yang wajar dilakukannya karena dalam masa anak-anak. Belajar pun membutuhkan kesenangan supaya bisa menikmati pembelajaran yang baik lagi menyenangkan. Bermain bisa dilakukan sendirian atau bersama temannya, pada anak lebih baiknya bermain bersama temannya karena anak membutuhkan wawasan dari lingkungan. Dengan seorang teman, anak memulai saling memperkenalkan dirinya dan melakukan kegiatan dengan bebas. Awalnya, seorang anak adalah individualis kemudia, karena lingkungan sekitar, dalam diri anak terdapat dorongan untuk berinteraksi dengan sesamanya.

Dalam psikologi, permainan merupakan penampilan dorongan-dorongan yang tidak disadari pada anak-anak dan orang dewasa.

Menurut Adler, permainan memberikan memberikan pemuasan atau kompensasi terhadap perasaan-perasaan diri lebih yang fiktif. Dalam permainan tadi juga bisa disalurkan perasaan-perasaan yang lemah dan perasaan-perasaan rendah hati.

Sedangkan menurut Freud, perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan secara infantile, yang diletakkan dalam ketidaksadaran atau didorong oleh alam bawah sadar itu menemukan pemuasan simbolis dalam bentuk macam-macam permainan.

Bermain dengan teman sebaya sangatlah berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak. Namun sebaiknya, dalam memberikan kebebasan bermainan dan bergaul dengan orang lain lain hendaklah diberikan pengawasan. Anak masih belum mengerti mana yang merupakan teman yang baik atau bukan. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya adalah untuk memberikan sumber informasi dan komparasi tentang dunia di luar keluarga. Melalui kelompok teman sebaya anak-anak menerima umpan balik dari teman-teman mereka tentang kemampuan mereka. Anak-anak menilai apa-apa yang mereka lakukan, apakah dia lebih baik dari pada teman-temannya, sama, ataukah lebih buruk dari apa yang anak-anak lain kerjakan.

Banyak kasus mengenai kesalahan anak dalam berteman karenan kurangnya perhatian orang tua, misalnya, balita yang berkebiasaan misoh (mengucapkan kata-kata kotor), bahkan ada yang sampai merokok. Hal tersebut karena akibat lingkungan. Maka perlu perhatian bagi orang tua dalam mendidik anak dan pemantauan dalam bergaul terhadap si anak.

Refrensi:

Kartono, Kartini. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju, 2007

Ewintri. 2012. “Pentingnya Relasi Teman Sebaya”. Bimbingan Konseling untuk semua siswa. 10 Januari 2012.

https://ewintri.wordpress.com/2012/01/10/pentingnya-relasi-teman-sebaya/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline