Lihat ke Halaman Asli

Urban Farming: Solusi Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan di DKI Jakarta

Diperbarui: 15 Januari 2025   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Urban Farming (Sumber : Freepik)

DKI Jakarta Raih Penghargaan Ketahanan Pangan, Namun Tantangan Masih Besar

DKI Jakarta berhasil meraih penghargaan sebagai provinsi dengan peningkatan ketahanan pangan terbaik pada tahun 2023 oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). Hal ini tercermin dalam Indeks Ketahanan Pangan DKI Jakarta yang mencapai skor 83,80 pada tahun 2023 yang meningkat sebesar 7,09 persen dari skor 78,25 pada tahun 2022. Selain itu, DKI Jakarta juga memperoleh penghargaan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan pada tahun 2024 oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP).

Namun, di balik keberhasilan DKI Jakarta dalam memenuhi kebutuhan pangannya, terdapat tantangan besar yang masih dihadapi. Hingga kini, DKI Jakarta belum mampu memproduksi kebutuhan pangan dari hasil daerahnya sendiri. Sekitar 98 persen kebutuhan pangan ibu kota masih bergantung pada pasokan dari luar daerah. Ketergantungan ini dipengaruhi oleh keterbatasan lahan pertanian, ditambah dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk DKI Jakarta pada tahun 2023 mencapai 10,67 juta jiwa, menjadikan provinsi ini sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak ke-6 di Indonesia. Jumlah penduduk yang besar ini akan menambah tekanan pada pasokan kebutuhan pangan.

Urban Farming: Solusi untuk Ketahanan Pangan

Sebagai upaya mengatasi tantangan tersebut, Pemprov DKI Jakarta mengajak masyarakatnya agar berkontribusi dalam mengembangkan urban farming atau pertanian perkotaan. Metode ini tidak memerlukan lahan yang luas seperti pertanian konvensional, sehingga cocok diterapkan di daerah perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan. Selain itu, urban farming dapat memberikan peluang usaha bagi individu maupun keluarga dalam mendapatkan pendapatan tambahan. 

Upaya urban farming yang telah diterapkan di DKI Jakarta menunjukkan hasil yang cukup baik. Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta mencatat bahwa pada tahun 2023, urban farming menghasilkan 80.834,64 ton tanaman hortikultura dan 1.326,41 ton tanaman pangan. Hasil ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 yang memperoleh hasil panen sebanyak 65.215 ton untuk hortikultura. Namun demikian, kontribusi urban farming terhadap ketahanan pangan masih belum optimal. Hal ini terlihat dari Jumlah rumah tangga usaha pertanian perkotaan (urban farming) DKI Jakarta yang menempati posisi terendah di Pulau Jawa dalam pelaksanaan urban farming.

 Jumlah rumah tangga usaha pertanian perkotaan (urban farming) di Pulau Jawa tahun 2023 (Sumber : Badan Pangan Nasional)

Berdasarkan gambar di atas, hasil Sensus Pertanian 2023 yang dilaksanakan oleh BPS menunjukkan DKI Jakarta memiliki jumlah rumah tangga yang menjalankan usaha urban farming terendah diantara provinsi-provinsi di Pulau Jawa pada 2023, yaitu hanya sebanyak 199 rumah tangga. Angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah rumah tangga  urban farming tertinggi yaitu sebanyak 3213 rumah tangga yang berada di Jawa Barat. Data ini mencerminkan partisipasi masyarakat dalam urban farming di DKI Jakarta masih belum optimal meskipun pemerintah telah meluncurkan berbagai program pendukung urban farming seperti pemberian bibit gratis dan pembebasan pajak lahan pertanian. 

Mendorong Peran Aktif Masyarakat

Untuk memperkuat ketahanan pangan, partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan. Urban farming bukan hanya solusi untuk mencukupi kebutuhan pangan, tetapi juga langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan DKI Jakarta mampu mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline