Lihat ke Halaman Asli

Rizqan Dhafin

Mahasiswa

Sirkuit Sepang Bukan Jepang

Diperbarui: 26 Oktober 2023   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

 Hari pertama di sirkuit adalah hari latihan bebas. Saya tiba di sirkuit lebih awal untuk merasakan suasana sebelum para pembalap beraksi. Sirkuit Sepang dikelilingi oleh hutan hujan tropis, menciptakan latar belakang yang memukau. Saya memilih tribun dengan pandangan yang baik untuk melihat para pembalap memasuki tikungan pertama dengan kecepatan tinggi. Saat motor dan mobil melintasi trek dengan suara deru mesin yang menggelegar, saya bisa merasakan getaran dan kecepatan yang mengalir ke dalam darah saya.

Latihan bebas memberi saya kesempatan untuk melihat para pembalap dari dekat. Saya menyaksikan mereka masuk ke pit lane, melewati tim mereka yang sibuk mempersiapkan kendaraan untuk sesi selanjutnya. Saya bisa merasakan ketegangan dan fokus yang ada di udara. Beberapa pembalap bahkan memberikan senyuman singkat kepada penggemar yang berdiri di sekitar pit lane.

Hari berikutnya adalah kualifikasi. Inilah saat yang menentukan bagi para pembalap untuk mendapatkan posisi terbaik di grid balapan. Tribun penuh sesak, dan saya bergabung dengan suara sorak penggemar yang mendukung pembalap favorit mereka. Mendengar suara deru mesin yang memecah keheningan stadion memberikan sensasi yang tidak terlupakan. Beberapa pembalap mencetak waktu terbaik mereka, dan mereka bersorak gembira ketika melihat posisi mereka di layar besar.

Hari Minggu adalah hari yang sangat dinantikan: hari balapan utama. Sirkuit Sepang dipenuhi dengan ribuan penggemar dari seluruh dunia. Semua mata tertuju pada lintasan, menunggu momen saat lampu merah akan padam dan balapan dimulai. Ketegangan terasa di udara, dan para penggemar bersatu dalam semangat kompetisi.

Saat lampu padam, deru mesin menggema di seluruh sirkuit. Para pembalap memacu kendaraan mereka dengan kecepatan tinggi, bersaing untuk mendapatkan posisi terdepan. Saya tidak bisa memahami betapa sulitnya mereka berlomba satu sama lain hingga saya melihatnya dengan mata sendiri. Mereka melakukan manuver brilian, melewati tikungan dengan kecepatan tinggi, dan berusaha keras untuk mendapatkan posisi unggul.

Balapan motor di Sirkuit Sepang terkenal dengan cuaca yang tidak dapat diprediksi. Sehingga, hujan yang tiba-tiba dapat menjadi kendala besar bagi pembalap. Selama balapan, langit tiba-tiba mendung, dan hujan mulai turun. Sirkuit yang biasanya panas dan kering menjadi licin dan berbahaya. Pembalap harus berganti ke ban basah dengan cepat. Itu adalah momen kritis dalam balapan di mana strategi dan keputusan yang tepat dapat membuat perbedaan besar. Tidak sedikit pembalap yang crash karena cuaca hujan yang membuat pengendara licin dan tidak stabil.

Ketika balapan mencapai lap terakhir, ketegangan mencapai puncaknya. Saya berdiri di tribun, bersama ribuan penggemar lainnya, menyaksikan pembalap bersaing untuk garis finis. Dan pada akhirnya, pembalap favorit saya berhasil menyelesaikan balapan di posisi teratas. Saya merasa terharu dan bersyukur bisa menyaksikan momen bersejarah ini.

Grand Prix Sepang adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Saya tidak hanya menyaksikan balapan yang menegangkan, tetapi juga merasakan semangat persatuan di antara para penggemar balap dari berbagai negara. Saya merasa terhubung dengan orang-orang yang memiliki hasrat yang sama untuk balap, dan kami berbagi momen-momen yang menggetarkan hati bersama.

Perjalanan ini mengajarkan saya bahwa balap bukan hanya tentang kecepatan dan kompetisi. Ini juga tentang semangat, hasrat, dan persatuan. Balap adalah olahraga yang menginspirasi dan menghubungkan orang dari berbagai latar belakang. Saya akan selalu menyimpan kenangan ini dalam hati saya, dan impian untuk kembali 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline