Generasi milenial adalah selompok usia yang lahir antara awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an, Generasi yang tumbuh dan hidup pada masa perubahan teknologi yang cepat, globalisasi, dan pergeseran sosial dan politik yang signifikan. generasi ini seringkali dikenal sebagai generasi yang terhubung dengan teknologi, dinamis, dan cenderung berpikir kritis. Mereka sering memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan generasi sebelumnya, termasuk kebutuhan akan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, nilai-nilai keragaman, dan kepedulian terhadap isu-isu lingkungan dan sosial. Termasuk fenomena-fenomena yang terjadi di generasi ini, contohnya fenomena fears of missing out, perasaan cemas atau khawatir bahwa kita akan kehilangan pengalaman atau kesempatan yang menarik jika tidak terus memantau aktivitas orang lain di media sosial atau dalam kehidupan sehari-hari.
Media sosial salah satu sarana wajib yang dipunyai para generasi ini, Sosial media seperti Instagram, Facebook, dan Twitter bahkan kemunculan Tiktok yang sedang booming pada awal tahun 2020 sangat digemari. Menurut laporan we are social, pengguna tiktok di dunia diperkirakan mencapai 1,09 miliar pada april 2023, mayoritas 38,5% peggunanya berusia 18-25 tahun, Idonesia berada pada urutan kedua dengan jumlah pengguna tiktok terbanyak di dunia dengan jumlah 113 juta dan di posisi pertama adalah Amerika dengan jumlah pengguna 116,5 juta. Dengan jumlah yang sebanyak ini bukankah masyarakat Indonesia bergantung pada fenomena-fenomena yang akan muncul di tiktok?
Tiktok memiliki fitur For Your Page (FYP), FYP adalah halaman rekomendasi pada aplikasi Tiktok yang akan muncul pertama kali setiap membuka aplikasi TikTok. Pada halaman muka FYP ada banyak sekali video yang menjadi rekomendasi untuk ditonton. Melalui halaman ini pula, pengguna bisa menjadi viral di Tiktok. Untuk mendapatkan Viewers yang banyak para pengguna tiktok melakukan berbagai macam cara mau itu yang positif, membuat motivasi, atau konten lucu sekalipun. Para generasi milenial tidak pernah absen jika ada trend baru yang muncul di tiktok karena jika ada trend yang mulai redup akan ada trend baru lagi yang muncul, seperti trend pakaian, makanan, life style, apapun itu sehingga perilaku FOMO yang tidak mau ketinggalan ini meningkat. lalu fomo itu apasih?
Fears of Missing Out (FOMO) adalah perasaan cemas atau khawatir bahwa kita akan kehilangan pengalaman atau kesempatan yang menarik jika tidak terus memantau aktivitas orang lain di media sosial atau dalam kehidupan sehari-hari. FOMO muncul karena adanya kecenderungan manusia untuk membandingkan diri dengan orang lain dan menginginkan hal-hal yang dimiliki oleh orang lain. Seringkali, media sosial memperkuat FOMO karena kita sering melihat postingan tentang kehidupan orang lain yang tampak sempurna dan menarik, sehingga kita merasa tertinggal atau tidak memenuhi standar yang FOMO dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental seseorang, seperti meningkatkan rasa cemas, stress, dan depresi. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional seseorang dan juga berdampak pada interaksi sosialnya.
Untuk mengatasi FOMO, seseorang perlu memahami bahwa media sosial tidak selalu mencerminkan realitas, dan tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain. Seseorang juga dapat fokus pada hal-hal yang mereka sukai dan nilai dalam hidup mereka, dan memperhatikan kesehatan mental mereka dengan melakukan aktivitas yang membantu mereka merasa tenang dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H