Desa Tambahsari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal dulunya merupakan dua desa yaitu desa Tambakan dan desa Serang yang dipisahkan oleh sungai di antara desa tersebut.
Pada tanggal 10 Februari tahun 1949 terjadi pemberontakan Belanda yang memakan korban 24 jiwa yang merupakan kepala keluarga di desa Serang termasuk kepala desanya, pada mulanya di desa tersebut ada 29 kepala keluarga dengan 110 jiwa, akibat peristiwa tersebut hampir semua kepala keluarga terbunuh.
Pada peristiwa tersebut 24 jiwa yang terbunuh di makamkan di satu makam, yang sekarang disebut 24 Pahlawan Semakam.
Setelah peristiwa tersebut pada tahun 1950, diputuskan bersama untuk menyatukan dua desa tersebut yaitu desa Tambakan dan desa Serang menjadi desa Tambahsari.
Berikut adalah hasil wawancara dari salah satu perangkat desa Tambahsari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H