Lihat ke Halaman Asli

Katakan "Apa yang Salah" bukan "Siapa yang Salah"

Diperbarui: 30 April 2018   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalimat ini saya dapatkan dari salah satu dosen saya, awalnya saya tidak tau apa maksud dari kalimat yang diucapkan dosen saya. Beliau mengatakan "mulai sekarang ubah pemikiran kalian jangan lagi mengatakan siapa yang salah tapi katakan apa yang salah" kurang lebih seperti itu beliau mengucapkannya.

Pertikaian kecil karena perbedaan pendapat menjadi suatu hal yang lumrah dalam sebuah organisasi, kelompok kegiatan atau juga team work, sebut saja sebuah kelompok. Dalam kegiatannya, seorang yang menjadi leader akan membagi tugas-tugas pada masing-masing anggota dan anggota berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan tugasnya. 

Pada dasarnya individu satu dengan individu lainnya memiliki karakter berbeda, ada yang memprioritaskan tugasnya ada juga yang acuh tak acuh pada tugasnya dan hal tersebut banyak kita jumpai saat terjun dalam sebuah organisasi. Bagi anda yang sudah pernah masuk dalam lingkup organisasi pasti menemukan bermacam-macam karakter orang, apalagi ketika akan mengadakan suatu kegiatan dalam organisasi.

Setelah melaksanakan kegiatan biasanya dilakukan evaluasi bersama guna mengetahui apa saja kekurangan dari kegiatannya juga untuk mengetahui bagaimana pertanggungjawaban dari masing-masing anggota yang telah diberi tugas. Saat seperti ini tak jarang ada pihak yang melakukan kesalahan dalam bertugas, nah tak jarang juga saat seperti ini terjadi saling lempar kasus. 

Apa maksudnya? Siapa sih yang mau disalahkan? Tentu tidak ada pihak yang mau disalahkan, karena tidak mau dianggap salah maka yang dilakukan adalah menyebutkan nama lain yang melakukan kesalahan misalnya orang yang memerintahkan, kemudian orang tersebut juga tidak mau disalahkan dan melakukan pembelaan diri atau menyebutkan nama lain begitu seterusnya. 

Jika yang dilakukan adalah saling lempar kasus seperti ini maka tidak kunjung ditemukan apa hal yang salah sebenarnya. Tujuannya adalah mengetahui kesalahan sehingga tidak mengulangi lagi nanti pada kegiatan yang akan datang, dengan berperilaku saling lempar dan tidak mau disalahkan menyebabkan tidak tercapainya tujuan.

Baiknya, kita tidak perlu menanyakan "siapa yang salah" tapi kita harus menanyakan "apa yang salah" dengan demikian kita akan segera mengetahui kesalahan apa yang harus diperbaiki bukan siapa yang harus memperbaiki. Karena dalam sebuah kelompok (baca:organisasi) pekerjaan atau tugas dilakukan bersama dan dipertanggungjawabkan bersama bukan perorangan. Ketika bergabung dalam sebuah tim, maka hidup mati, benar salah semua dipertanggungjawabkan bersama.

Kemarin dalam sebuah kegiatan, kelompok saya saling menyalahkan karena melakukan suatu kesalahan dan parahnya kesalahan itu mengarah pada saya. 

Sebenarnya bisa saja saya menyalahkan teman saya, karena saya tidak merasa melakukan hal tersebut tapi saya hanya melaksanakan perintah sehingga terjadi kesalahan, benar saja seketika saya ingat perkataan dosen saya "bukan siapa yang salah tapi apa yang salah" lantas saya terdiam dan mencoba untuk mencari tau apa sebenarnya yang salah tanpa saya menyalahkan teman saya yang memerintahkan tadi. Sejak saat itu saya mengerti apa maksud dari perkataan dosen saya tersebut.

So, jangan katakan "siapa yang salah" tapi katakan "apa yang salah" dan segera perbaiki salahnya.

Salam 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline