Lihat ke Halaman Asli

Rizky Dian Nugraha

Mahasiswa Sosiologi UIN Sunan Kalijaga

Teori Strukturasi Anthony Giddens

Diperbarui: 14 Desember 2022   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam keseharian kita, kita secara tidak sadar selalu menemukan penerapan dari teori Strukturasi Anthony Giddens. Oleh karena itu, mari kita mengenal dan memahami tentang teori strukturasi yang di gagas oleh Anthony Giddens di bawah ini.

Anthony Giddens lahir pada tanggal 18 Januari 1938 di Edmonton, sebuah kota yang terletak di kawasan London Utara. Giddens belajar di Universitas Hull di London School of Economis (LSE) dan Universitas Leicester. Giddens pertama kali mengajar di The University of Manchester. Lalu, Giddens menjadi dosen sosiologi di Universitas Cambridge dan juga sebagai anggota King's College of Cambridge. 

Pada tahun 1985, Giddens diangkat menjadi Profesor sosiologi di Universitas Cambridge. Giddens berpengaruh dalam teori sosiologi lebih dari dua dekade. Selama menjadi pengajar, Giddens telah banyak menulis lebih dari puluhan karya ilmiah. Bahkan, buku pertama karangan Giddens yang berjudul "Constitution of Society. Outline of Theory of Structuration" menghasilkan penghargaan internasional. Di dalam buku inilah Giddens menggagas tentang teori strukturasi.

Dalam jurnal artikel yang ditulis oleh Zainal Abidin Achmad yang berjudul "Anatomi Teori Strukturasi dan Ideologi Jalan Ketiga Anthony Giddens" menjelaskan bahwa kemunculan teori strukturasi oleh Anthony Giddens merupakan tanggapan terhadap klaim post-strukturalis. 

Strukturasi menyatakan manusia memiliki kemampuan membuat struktur dan secara sukarela menentukan struktur untuk mereka sendiri, artinya manusia memiliki kebebasan penuh untuk membangun lingkungan hidup sendiri (Achmad, 2020). 

Giddens berupaya untuk menggabungkan antara agen dan struktur karena kedua komponen merupakan dua hal yang saling berkesinambungan. Agen dan struktur tidak bisa dipahami apabila dalam keadaan terpisah satu sama lain. Konsep strukturasi sendiri memiliki tiga gugus fungsi yang terdiri dari fungsi dominasi, legitimasi, dan signifikansi.

Dalam pemahaman saya mengenai teori strukturasi, strukturasi merupakan teori yang dimana seluruh tindakan sosial memerlukan struktur dan seluruh struktur memerlukan tindakan sosial. Alasan saya mendefinisikannya seperti itu karena sesuai dengan pernyataan Giddens bahwa agen dan struktur merupakan dua hal yang berkesinambungan. 

Selain itu, di dalam struktur terdapat suatu komponen masyarakat yang meliputi aturan, norma, dan resources (alat dalam membentuk masyarakat). Agen juga memerankan peran dan fungsinya di dalam struktur sosial sesuai dengan konsep strukturasi. Jadi, struktur tidak hanya memandu tindakan agen tetapi juga akibat dan tindakan agen dalam proses produksi dan reproduksi di sistem sosial.

Contoh refleksi kehidupan sehari-hari teori strukturasi misalnya ialah guru. Seperti yang telah dijelaskan bahwa konsep strukturasi ada tiga yaitu fungsi signifikansi, legitimasi dan dominasi. 

Guru disini mempunyai legitimasi berupa mengajar pelajaran di sekolah. Lebih jelasnya, orang yang tidak memiliki kedudukan sebagai guru kurang dipercaya untuk mengajar pelajaran di sekolah. Di lain sisi, guru juga memiliki identitas atau memiliki atribut yang menggambarkan bahwa ia adalah seorang guru, inilah yang disebut fungsi dominasi. 

Para murid akan patuh kepada seorang individu jika ia memakai seragam dan memiliki riwayat gelar sarjana layaknya seorang guru. Kurang lebih seperti itu contoh strukturasi dalam kehidupan sehari-hari. Dari sini bisa dipahami bahwa tindakan sosial dengan struktur sosial memiliki sebuah keterikatan dalam membentuk kehidupan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline