Sebelum kita membahas teori dramaturgi, alangkah baiknya kita mengenal pencetus teori dramaturgi yaitu Erving Goffman. Erving Goffman lahir pada tanggal 11 Juni 1922 di Alberta, Kanada.
Perjalanan Pendidikan Erving Goffman terbilang menakjubkan dan meraih bebarapa gelar. Diantaranya pada tahun 1945, Goffman meraih gelar "Bechelor of Arts", tahun 1949 meraih gelar "Master of Arts", tahun 1953 meraih gelar "Pholosphy Doctor", tahun 1958 meraih gelar sebagai guru besar, dan di tahun 1970 di angkat menjadi anggota Committee For Study Of Incerceration dan memperoleh penghargaan Gunggeinhem.
Pada tahun 1981, Goffman sempat menjabat sebagai presiden American Sosiological Assiociation hingga akhirnya wafat pada tahun 1982. Goffman dikenal sebagai seorang tokoh sosiologi mikro dengan spesialisasi kajian tentang interaksi sosial. Perjalanan akademis Goffman telah banyak dipengaruhi oleh studi-studi deskriptif yang dihasilkan di Chicago dan dipadukan dengan pandangan studi antropologi sosial yang menghasilkan perspektif-perspektif yang luas. Teori Erving Goffman yang terkenal adalah teori dramaturgi yang telah ditulis di dalam buku karyanya yang berjudul "The Presentation of Self everyday life".
Dramaturgi berasal dari dari kata Bahasa Inggris yaitu "dramaturgy", kata drama berarti seni atau Teknik drama dalam bentuk teater. Dalam jurnal ilmiah karangan Sri Suneki dan Haryono yang berjudul "Paradigma Teori Dramaturgi Terhadap Kehidupan Sosial" menjelaskan bahwa teori dramaturgi adalah teori yang menjelaskan bahwa interaksi sosial dimaknai sama dengan pertunjukan teater atau drama di atas panggung.
Manusia adalah aktor yang berusaha untuk menggabungkan karakteristik personal dan tujuan kepada orang lain, melalui pertunjukannya sendiri. Teater dan drama mempunyai makna yang sama dengan interaksi sosial dalam kehidupan sosial.
Dari pengertian diatas tentang teori dramaturgi, menurut pandangan dan pemahaman saya tentang teori dramaturgi adalah bahwa kehidupan sosial yang saat ini kita jalani saat ini seolah-olah adalah sebuah pertunjukan drama atau teater atau dengan kata lain dramaturgi ialah teori tentang sandiwara kehidupan yang dijalankan oleh manusia. Kita semua para manusia mempunyai peran masing-masing dalam menjalankan kehidupan sandiwara ini.
Goffman membagi dramaturgi menjadi dua elemen, yaitu panggung depan (bagian dari sandiwara yang secara umum berfungsi dengan cara-cara formal yang agak baku untuk mendefinisikan situasi bagi orang-orang yang mengamati sandiwara itu) dan panggung belakang (merupakan fakta-fakta atau sifat asli dari pemeran tersebut).
Maksud dari pembagian dari kedua elemen tersebut adalah panggung depan berisi tentang apa yang kita perankan dalam kehidupan sosial ini Sedangkan panggung belakang adalah sifat asli dari individu ketika individu tersebut sedang tidak berperan dalam teater/drama tersebut.
Teori dramaturgi ini sering kali kita alami dan rasakan dalam kehidupan sosial. Misalnya aktor/agen Fulan adalah sebagai mahasiswa, Fulan dalam memainkan peran mahasiswa berperan layaknya seperti mengerjakan tugas, belajar di kampus, mengikuti organisasi, mengikuti seminar dan diskusi public dan lain-lain.
Dan saat Fulan dalam peran bukan mahasiswa atau memainkan peran individu, Fulan tidak melakukan kegiatan layaknya mahasiswa seperti bermain atau dengan kata lain sikap atau perilaku yang Fulan tunjukkan ketika berperan sebagai individu berbeda dengan yang dia tunjukkan sebagai mahasiswa.
Daftar Referensi :