Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) telah berhasil menciptakan sebuah inovasi alat peringatan untuk merokok. Al A'raafat Jaya Putra, yang merupakan mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol tahun 2021, bersama teman-temannya, yaitu Erico Akbar, Sujatmiko, Widya Andina Rahmawati, dan Mimi Azmita, yang juga berasal dari prodi yang sama, dibimbing oleh Deny Arifianto SSi MT dalam pengembangan alat ini.
Mereka menamakan inovasi mereka sebagai "Smoke-Free Detection and Monitoring System," yang berfungsi sebagai perangkat peringatan bagi perokok yang kurang patuh terhadap aturan yang dilengkapi dengan teknologi Internet of Things (IoT). Sistem ini melakukan pemantauan terhadap ruangan yang seharusnya bebas dari asap rokok. Inovasi sistem monitoring ini menggunakan buzzer sebagai output dari sistem pemantauan. Hal ini memungkinkan sistem untuk memberikan peringatan kepada perokok yang masih merokok di ruangan yang semestinya bebas dari asap rokok.
Mereka menciptakan inovasi ini dengan memanfaatkan dua jenis sensor, yaitu sensor UV Flame dan sensor TGS 2600. Kedua sensor ini membantu alat untuk mendeteksi asap yang dihasilkan oleh rokok untuk luas ruangan 15 m2.
A'raafat juga menjelaskan bahwa alat ini akan terhubung dengan perangkat Android yang dimiliki oleh penjaga ruangan, membantu mereka dalam memantau kondisi ruangan secara lebih efisien.
Mengenai latar belakang pembuatan inovasi Smoke-Free Detection and Monitoring System, A'raafat menjelaskan bahwa tujuannya adalah untuk mengurangi prevalensi perokok aktif. Mereka melihat bahwa tingginya jumlah perokok aktif berkontribusi besar terhadap peningkatan polusi udara dan menekankan bahwa larangan merokok di ruangan yang seharusnya bebas dari asap rokok seringkali diabaikan oleh masyarakat, sehingga kualitas udara di dalam ruangan menjadi buruk. Oleh karena itu, alat peringatan ini menjadi penting.
Cara kerja dari sistem monitoring Smoke-Free Detection and Monitoring System dirancang dengan otomatis untuk mendeteksi gas karbon monoksida yang berasal dari asap rokok. Sistem ini menggunakan buzzer sebagai output dari sistem monitoring, sehingga dapat memberikan peringatan kepada perokok yang masih merokok di ruangan yang semestinya bebas dari asap rokok.
Selain itu, sistem ini juga memberikan kemudahan kepada penjaga ruangan dengan koneksi ke perangkat Android, yang memungkinkan mereka untuk memantau kualitas udara dan posisi ruangan yang terdeteksi adanya asap rokok secara langsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H