Lihat ke Halaman Asli

Di Tengah Keheningan Malam

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_132412" align="aligncenter" width="432" caption="pict from google.com"][/caption]

Di tengah keheningan malam, kutitipkan sebuah angan atas kesadaran yang menyerah pada ketidaksadaran mungkin ketabahan hanyalah umpama jalan, jalan yang disesatkan oleh akal sepotong daging telah dikoyak serigala namun, rembulan masih menggantung diatas kepala gugus bintang melindap, pendarnya merendah, menyentuh punggung samudera menjelma aroma berbeda, seperti senyap bercampur dengan luka kuanggap kenangan sebuah orkestra yang memainkan melodi paling sendu dengan jemari bergetar dan wajah-wajah kaku hingga kau pun tahu, tak ada yang paling bisu melainkan; sepasang sepi yang tergopoh-gopoh mengejar keramaian dan ketika anak sungai mengering sebelum subuh kulihat domba bersimpuh mendoakan rindu yang disalib pada batu kucemeti saja langit gelap, yang mulai lesap bersama harap hingga gerimis menjadi darah, yang mengerang sepanjang hari Di tengah keheningan malam, kutitipkan sebuah angan atas ketidaktabahanku mencerna gagasan-gagasan semu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline