Lihat ke Halaman Asli

Rizky Kurniawan

part-time dreamer.

Melancholia, Menavigasi Dunia Puitis Sinema Lav Diaz

Diperbarui: 27 Desember 2023   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://mubi.com/en/id/films/melancholia

"Is living just a process to measure man's pain?"

Melangkah ke luar zona nyaman dan mencari hal yang baru bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Di dunia perfilman yang sering diisi oleh tawaran hiburan kilat dan cerita singkat.

Aku memutuskan untuk melangkah keluar dari kebiasaanku dan menjelajahi wilayah yang lebih dalam, lebih lambat, dan lebih menghanyutkan.

Pengantar pertamaku ke dunia sinema Filipina datang dalam bentuk film yang membuka mata: Melancholia (2008) karya Lav Diaz. 

Sebuah karya visual yang merajut waktu dan emosi dalam kanvas sinematik yang indah, film ini membawaku ke dalam dunia yang berbeda, menantang batasan-batasan biasa yang aku temui dalam film Hollywood.

Bagi diriku yang baru pertama kali menginjakkan kaki dalam sinema Asia Tenggara, khususnya Filipina dan mengeksplorasi keajaiban yang diciptakan oleh Lav Diaz, pengalaman ini adalah sebuah perjalanan ke dunia yang penuh dengan pemikiran mendalam dan visual yang memesona.


Melancholia adalah bukanlah sekadar film, namun sebuah perjalanan lambat ke dalam psikologi si karakter utama, yang membawa penonton melalui medan pikiran yang cukup kompleks dan terbebani.

Film ini berkisah mengenai seorang wanita yang terjebak dalam pusaran kehidupan yang penuh dengan konflik sosial di Filipina. 

Dengan durasi film yang amat sangat panjang, Lav Diaz membawa para penontonnya untuk menjelajahi ketidakpastian, kesendirian, dan penderitaan karakternya dengan cara yang intens dan mendalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline