Lihat ke Halaman Asli

Siapa yang Lolos dari Grup Neraka?

Diperbarui: 12 Juni 2016   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika ada mendengar kata ini, apa yang kira-kira anda bayangkan? ya, di Piala Eropa kali ini ada grup neraka, namun kali ini sedikit berbeda dengan biasanya. Bukan karena minus Belanda di edisi kali ini, namun lebih kepada kejutan yang mungkin akan terjadi di grup ini. Grup E akan menyajikan sesuatu yang akan menarik karena menyajikan persaingan tim-tim kuat di Eropa saat ini. Belgia, Italia, Swedia dan Republik Irlandia akan berjuang untuk merebut tiket ke fase selanjutnya. Bagaimana kekuatan mereka saat ini?

Belgia

Dihuni generasi emas, nampaknya Belgia di turnamen kali ini tetap akan menyajikan kejutan-kejutan. Setelah lolos hingga fase perempat final Piala Dunia 2014 lalu Belgia kembali tampil dengan sangat baik selama fase kualifikasi. Mencetak 24 gol dan hanya kemasukan 5 gol saja, meraih 7 kemenangan dan hanya mengalami 1 kekalahan, itupun kalah secara mengejutkan dari Wales, yang juga lolos ke fase grup, membuat sepertinya akan mudah bagi Belgia untuk melaju. Namun permasalahan mendera The Red Devils, ketika kapeten mereka, Vincent Kompany dipastikan absen membela Belgia, situasi ini menjadi genting karena kompany merupakan salah satu pemilik caps terbanyak, dan juga karena sebagai kapten tim, perannya akan sangat dibutuhkan. Kemudian sekarang bagaimana Belgia mengatasi absennya kapten ini menjadi yang menarik untuk dilihat. Lini belakang menjadi salah satu yang rawan karena dua kiper andalan mereka, Thibaut Courtois dan Simon Mignolet selama musim 2015-16 juga tampil kurang maksimal bersama klubnya masing-masing. namun jangan pernah remehkan kekuatan lini tengah dan depan Belgia yang sangat baik. Eden Hazard dan Kevin De Bruyne akan saling bahu membahu untuk menopang seorang Romelu Lukaku yang tampil trengginas di musim ini. Marc Wilmots tentu sudah memiliki racikan khusus agar bisa menopang lini tengah dan depan, namun lini belakang masih menjadi kendala tersendiri.

Italia

Tampil dengan kekuatan baru, Italia mengandalkan muka-muka baru untuk mengebrak turnamen ini. Dengan fokus Antonio Conte yang memastikan akana kursi pelatih Chelsea mungkin akan sedikit berpengaruh pada kondisi tim, namun diyakini Conte akan memaksimalkan tugas terakhirnya bersama Italia. Setelah gagal total di Piala Dunia 2014 lalu, Italia berbenah dan bermain baik di fase kualifikasi, hanya saja dengan mencetak 16 gol dan kemasukan 7 gol, dengan grup yang relatif mudah dengan hanya Kroasia sebagai 'lawan' sesungguhnya, rasanya harusnya Italia bisa tampil lebih baik lagi. Kejutan kembali hadir ketika Andrea Pirlo dan Sebastian Giovinco tidak dibawa ke Perancis. Agak mengherankan memang, terutama tidak dipanggilnya Giovinco yang sebenarnya bermain sangat baik dengan Toronto Raptors, membuat kita semua terheran-heran. Namun Conte berkilah bahwa menjadi resiko bila bermain di MLS. Ini seolah menyiratkan bahwa Conte sedikit meremehkan kualitas MLS. Kembali ke timnas Italia, dengan tim yang sebenarnya tidak terlalu kuat, bila dibandingkan dengan sebelumnya, rasanya menjadi permasalahan tersendiri bagi Conte, terutama di lini depan dimana Eder dan Graziano Pelle menjadi target man. Dengan situasi seperti ini tampaknya sedikit menjadi masalah bagi Conte dan menarik melihat bagaimana kiprahnya kali ini.

Swedia

Dengan Zlatan Ibrahimovic sebagai kunci permainan Swedia, rasanya Swedia harusnya bisa bermain lebih baik, tentu saja dengan mengandalkan permainan tim, karena tentu mereka tidak ingin kejadian di beberapa event sebelumnya yang hanya mentok di fase grup kembali terulang, dan dengan Ibra yang menjadikan ini sebagai turnamen terakhirnya di timnas membuat rasanya Ibra pasti ingin memberikan sesuatu yang terbaik bagi Swedia. Selama kualifikasi sebenarnya performa mereka tidak terlampau baik, dengan mencetak 1.6 gol per laga dan kemasukan 1 gol per laga membuat mereka harus menjalani playoff kontra Denmark untuk mengunci tiket ke Perancis. Perjalanan semakin terjala ketika mereka masuk ke grup neraka, dan kemungkinan untuk pulang lebih awal semakin terbuka lebar. Untungnya, karena dalam Piala Eropa kali ini diambil 4 tim terbaik peringkat ketiga membuat peluang mereka untuk masuk ke fase selanjutnya cukup besar, tentunya dengan tidak kalah, dan diharapkan membuat kejutan dari Ibrahimovic dkk.

Republik Irlandia

Menjadi tim yang tidak diunggulkan, justru menjadi keuntungan bagi mereka untuk tampil lepas. Masih mengandalkan pemain gaek macam Robbie Keane yang masih tajam di LA Galaxy, dan dibantu dengan pemain-pemain muda yang banyak bermain di Inggris membuat kekuatan tersendiri untuk setidaknya kompetitif di grup ini. Dengan rasio 1.8 untuk mencetak gol dan 0.7 untuk kemasukan membuat mereka harus menjalani playoff kontra Bosnia Herzegovina untuk mengunci tiket ke Perancis. Dengan pelatih berpengalaman Martin O'Neill yang sering melatih tim Inggris membuat permainan akan semakin menarik dan semoga setidaknya bisa meraih poin dan kejadian 4 tahun lalu ketika selalu kalah di fase grup bisa tidak terulang kembali.

Siapa yang lolos? menarik untuk ditunggu dengan matchday 1 menjadi laga penentu dengan Belgia akan bertemu Italia. Siapa yang menang akan bisa memuluskan langkah mereka ke fase selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline