Lihat ke Halaman Asli

Reshuffle dan Nilai-Nilai 4 Pilar Bangsa Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini santer terdengar berita akan terjadinya Reshuffle dalam kabinet indonesia bersatu jilid II.  Tentu saja hal ini menjadi topik hangat, terutama di beberapa kalangan politik dan para pengamat politik di indonesia. Komentarnya bermacam-macam, ada yang setuju, tidak setuju, tidak tahu dan bahkan ada salah satu kader kepartaian yang berucap "reshuffle kabinet hanya SBY dan Tuhan Yang Maha Esa yang tau". Tentu saja semua kalangan sah-sah saja akan pendapatnya masing-masing, toh juga reshuffle tersebut masih "akan" dan "belum pasti", selama presiden sebagai pihak yg memegang kekuasaan penuh akan hal itu tidak pernah berucap "ya kabinet akan di reshuffle" atau "kabinet tidak akan di reshuffle".


Apa sebenarnya alasan utama di lakukannya reshuffle? hasil kinerja menterinya kah? startegi politik koalisi kah? atau bahkan tanpa alasan? Apapun itu alasannya tentu pemerintah dalam hal ini presiden harus bisa objektif dan logis pada fakta dan kenyataan yang ada di lapangan, fakta dan kenyataan atas apa yang di rasakan oleh masyarakat indonesia se-utuhnya. Kita sepenuhnya menyadari bahwa tidak ada keputusan yang bisa memuaskan semua pihak, tidak ada suatu keputusan yang memiliki nilai sempurna memuaskan 200 juta lebih masyarakat indonesia, lantas pada apa kita berpijak? jawabannya adalah Kembalilah kita semua kepada NILAI-NILAI 4 PILAR BANGSA INDONESIA yaitu:

1. PANCASILA

2. UUD 19453

3. Kesatuan NKRI

4. Bhineka Tunggal Ika


Pada kenyataannya banyak dari kita masyarakat indonesia umunya, bahkan para pejabat negara ini khusunya yang tidak menghayati, memahami dan bahkan lupa butir-butir sila PANCSILA, lupa makna UUD 1945, lupa arti kesatuan NKRI yang merupakan harga mati, lupa bahwa kemajemukan yang tidak membedakan agama, ras dan golongan disatukan oleh BHINEKA TUNGGAL IKA. Lunturnya nilai-nilai inilah sebenarnya yang menjadi penyebab utama seakan-akan republik ini terombang-ambing tidak tentu arah dan tujuannya.


Bukti telah lunturnya nilai-nilai Pancasila:


- Korupsi,  Agama apapun yang ada di republik ini tidak ada yang meng-halal kan seseorang mengambil yang bukan menjadi HAKnya, tidak akan tergiur untuk korupsi bila mana rasa kemanusiaan dalam dirinya ada,  melihat masih banyak rakyat yang mati karena kelaparan. (lunturnya sila pertama, sila kedua).

- Perbuatan Asusila, tidak sedikit para pejabat dinegara ini yang terlibat kasus pornografi dan perselingkuhan perempuan. (lunturnya sila pertama, sila kedua).

- Fasilitas pembangunan layanan publik yang asal jadi, bahkan sarana transportasi di republik ini telah menjadi mesin pembunuh setidaknya sekitar 8 - 15 orang meninggal setiap hari atau rata-rata 34.000 orang setiap tahun masyarakat Indonesia mati sia-sia akibat persoalan transportasi yang bobrok. (sila kedua, sila ke empat).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline