Manusia memang lah unik jika kita pelajari dan sangat menarik apabila diteliti lebih dalam, oleh karena itu manusia dapat menciptakan sebuah cerita baik dari diri sendiri maupun dari individu lainnya. Hakikat manusia juga termasuk faktor penting dalam setiap organisasi, pergaulan, dan lain sebagainya. Menurut Nawawi(2005;3) bahwasanya manusia itu ciptaan tuhan yang maha esa yang sangat kompleks dan unik, manusia itu diciptakan dengan 2 substansi yang tidak bisa berdiri sendiri. Yang pertama manusia disebut tubuh (fisik/jasmani) dalam unsur materi, yang kedua manusia disebut jiwa (Rohani/psikis) yang bersifat non materi. Tanpa kedua unsur tadi berarti bukanlah manusia, apabila ada tubuh tanpa jiwa itu berarti sebuah mayat, begitu pun sebaliknya apabila jiwa tanpa tubuh berarti juga bukan manusia yang dimana akan menjalankan fungsi kemanusiaan sebagaimana mesti.
Sebelum mengenal diri sendiri mari kita bahas dulu apa sih itu perilaku?
Mengenai teori perilaku memang berbeda-beda karena setiap sudut pandang seseorang juga menanggapi dengan berbeda-beda juga, pada intinya perilaku adalah sebuah respon seseorang terhadap sesuatu atau juga merupakan cerminan jiwa seseorang sebagai contoh, jika kita mengalami sedih kita berperilaku yang mencerminkan kesedihan itu sendiri sehingga orang lain itu tahu bahwa kita mengalami kesedihan, begitu pun sebaliknya saat kita merasa senang kita pun berperilaku yang menyenangkan sehingga orang lain juga menerima kita berperilaku fun. Perilaku manusia itu sendiri ialah fungsi interaksi antar individu serta lingkungannya jadi, berbicara masalah interaksi antara individu dengan lingkungannya bisa sangat terjadi adanya perbedaan karakteristik antara individu kita sendiri dengan lingkungan. dalam karakteristik individu sendiri itu memiliki perbedaan tersendiri, apa aja sih perbedaan di dalamnya yaitu karakteristik Biografi yang mencangkup usia, jenis kelamin, masa kerja dan pernikahan. Dalam segi umur sudah sangat jelas ya perbedaannya antara anak kecil dan orang dewasa dari sikapnya, seumpama anak kecil minta sesuatu kepada ibunya lalu tidak dituruti otomatis cengeng dong kalau orang dewasa tidak mungkin ikut cengeng juga pastinya. Pada Jenis kelamin juga memiliki perbedaan perilaku terhadap individu tersebut antara perilaku cewek dan cowok baik input maupun output-nya juga memiliki perbedaan. Contohnya ketakutan dalam mati lampu yang berteriak lebih kencang mana? Lelaki apa perempuan? Sudah jelas perempuan kan berteriak, " hih... takut" beda kalau lelaki bukan berteriak tapi dia bereaksi entah berlari atau mencari temannya untuk berlindung, disitu lah perbedaannya perilaku individu berdasarkan jenis kelamin. Karakteristik biologis selanjutnya yaitu masa kerja, maka itu berbeda perilakunya contohnya orang yang sudah lama masuk dunia kerja itu cenderung lebih sabar ketika terjadi perselisihan di organisasi-nya atau di tempat kerjanya yang dilakukan oleh atasannya, berbeda dengan orang baru masuk kerja apabila terjadi sebuah perselisihan seperti tadi kesabarannya berbeda dari yang sudah lama masuk kerja, biasanya yang baru masuk kerja tersebut memilih untuk get out dari tempat kerjanya itu. Karakteristik biologis yang terakhir yaitu status pernikahan yang juga dapat membedakan sebuah perilaku antara individu satu dengan individu yang lain, contohnya orang yang sudah berumah tangga apabila izin karena sakit atau yang berurusan dengan keluarga dapat lebih di percaya oleh atasan sebab atasan sudah tahu bahwa dia sudah berkeluarga, berbeda sama yang belum berkeluarga maka atasan juga berbeda dalam memperlakukan individu tersebut.
Lalu bagaimana untuk mengenal diri atau perilaku kita sendiri?
Kenapa sih penting mengenal diri? Dalam proses mengenal diri ialah hal yang paling basic yang harus kita lakukan dalam hidup, kok begitu? Karena dengan mengenal diri sendiri kita menjadi tahu ini bagaimana orangnya? Apa yang dia suka? Apa yang dia tidak suka? Bahkan kita menjadi tahu kekuatan yang bisa kita kendalikan di saat kita menghadapi masalah atau disaat kita lagi rentan/lemah, hingga akhirnya kita dapat menerima kita sendiri, dengan kita menerima diri sendiri baik kelemahan atau kelebihan pada diri sendiri kita tidak muda merasa iri dengan pencapaian orang lain. Karena kita tahu bahwa setiap individu masing masing orang memiliki karakter masing-masing yang belum tentu memiliki karakter yang sama dari kita sendiri.
Apa yang terjadi kalau tidak bisa mengenal diri sendiri?
Jika kita tidak bisa mengenali diri sendiri kita akan lebih rentan dengan masalah yang kita hadapi sehingga hati kita dapat bergejolak yang dapat emosi kita tidak stabil. kok bisa begitu? Karena umumnya begini, seumpama teman sebaya kita sudah memiliki pasangan sedangkan kita sendiri belum punya, dan kita merasa bahwa ini adalah sebuah kompetisi untuk mendapat pasangan seperti teman teman kita kemudian datang seseorang yang bersedia ingin menjadi pasangan kita lalu kita terima sebagai pasangan-nya mungkin di awal kita senang bisa punya pasangan akan tetapi lambat laun kamu merasa bosan karena kita merasa terikat dan tidak terlalu bebas, padahal kalau kita mencoba mengenal diri kita pada waktu itu mungkin kita tidak membutuhkan pasangan dikarenakan teman kita punya pasangan yang kita anggap itu sebuah kompetisi atau juga kita pada waktu itu ingin fokus pada karir atau pendidikan dan lain sebagainya. Dari kesalahan ini kita dapat menghindari kalau kita bisa mengenal diri kita sendiri sehingga kita dapat termakan yang namanya gengsi dengan orang lain dan ambisi pribadi kita.
Apa yang harus kita kenali pada diri kita?
- Kepribadian sendiri = kita itu harus tahu mengenal pribadi kita sendiri contohnya disaat keramaian apakah kita itu bisa berbaur dengan orang lain atau kita hanya bisa berdiam sendiri akan tetapi kalau berbaur dengan keluarga atau pun teman sendiri kita justru lebih heboh dalam pergaulan dengan mereka. Jika itu masih kesulitan dalam mengenali diri sendiri kita bisa juga ikut seminar atau pun pelatihan untuk mengenal diri.
- Kelebihan dan kekurangan = kelebihan dan kekurangan ini adalah sebuah pertanyaan disaat kita melamar kerja, gabung komunitas, dan lain sebagainya. Dengan mengetahui kelebihan kita maka kita paham kita itu ahli di bidang mana yang dapat berdampak baik buat sekitar kita. Jika kita memiliki kekurangan kita akan tahu apa yang kita benahi dalam kekurangan tersebut, sehingga jika ada orang yang menghina kita tidak akan terpancing emosi dan mendebat dengan kita.
- Nilai yang kita anut = nilai atau prinsip ini adalah yang paling berdampak pada diri kita sendiri dalam mengambil keputusan, menyelesaikan konflik, berkomunikasi dengan orang lain dan sebagainya. Jadi kita jangan terlalu keras untuk menemui hal yang penting menurut hidup kita sendiri, kita juga harus mampu menyaring hal hal yang penting dari orang lain buat kita list mana yang baik untuk kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H