Lihat ke Halaman Asli

Sepeda Onthel Sehat, Kita Pun Sehat

Diperbarui: 19 Juli 2017   10:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepeda yang dijual oleh Pak No (Dokumentasi Pribadi)

Kebutuhan akan gaya hidup yang menyehatkan di kota besar belakangan ini semakin sulit untuk didapatkan. Hal ini dipicu oleh maraknya pencemaran udara yang sudah pada level mengkhawatirkan. Surabaya tidak luput dari pencemaran udara tersebut yang disebabkan salah satunya oleh gas buang kendaraan bermotor. Meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor dinilai dapat mengefisiensi waktu tempuh dalam beraktivitas, tapi mengesampingkan kesehatan pengguna dan orang-orang disekitarnya.

Moda transportasi yang digunakan sejak dulu dan sangat menyehatkan adalah Sepeda Angin atau orang sering menyebutnya dengan Sepeda Onthel. Model dari sepeda onthel beragam, mulai dari jenis Sepeda Kebo (Kerbau), Sepeda Lipat (Seli), Sepeda Fixie, Sepeda Gunung, Sepeda Balap, dan masih banyak lagi. Transportasi ini semakin hari semakin ditinggalkan penggunanya. Alasan tertentu yang kerap dilontarkan adalah sepeda yang dimiliki adalah tidak memiliki sepeda onthel atau kondisinya sedang rusak.

Namun jasa perbaikan sepeda onthel di Surabaya masih tersedia. Salah satunya adalah bengkel sepeda onthel milik Pak No. Dia membuka jasa servis sepeda sejak tahun 90an. Diakuinya dulu bengkel sepeda berjaya karena masih banyak yang menggunakan sepeda dalam transportasi sehari-hari. Namun kini jasa perbaikannya mengalami penurunan. Walaupun begitu dia tetap mempertahankan usaha perbaikan sepedanya karena sangat menginginkan masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai transportasi yang ramah lingkungan.

"Pengguna sepeda dari tahun ke tahun semakin berkurang, tapi saya tetap menginginkan masyarakat bisa bersepeda onthel lagi dalam gaya hidupnya". Tutur Pria yang kini berusia 50 tahun itu.

Usaha bengkel sepedanya diberi nama "Morodadi Rejeki" yang terletak di Jalan Simo Kalangan 2 No. 77 Surabaya. Menempati sebuah kontrakan yang berukuran 3x3 meter, Pak No setiap hari melayani pelanggannya yang datang dari sekitar kediamannya. Pelanggannya terdiri dari semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Untuk jam buka usahanya mulai dari pukul 09.00 pagi hingga 17.00 sore. Biaya perbaikannya juga lebih murah jika dibandingkan dengan tempat perbaikan sepeda yang skalanya lebih besar.Selain melayani jasa perbaikan, Pak No juga menjual sepeda bekas yang telah dia perbaiki hingga kondisinya seperti baru. Tentunya sepeda yang dijual Pak No dibandrol dengan harga yang lebih murah dari sepeda baru. Untuk kualitasnya jangan diragukan lagi, sudah pasti bagus seperti sepeda baru karena dia telah memperbaiki dan mengganti onderdil dari sepeda yang dijualnya.

"Selain service, saya juga menjual sepeda bekas dengan kondisi yang bagus. Dan harganya lebih murah jika dibandingkan dengan sepeda yang baru". Pungkas Pak No saat ditemui di tempat usahanya.

Pria yang memiliki dua anak tersebut menginginkan pengguna sepeda onthel bisa meningkat seperti dulu lagi. Dia menilai kesehatan sangat mahal  harganya, karena dengan sehat bisa menjalankan berbagai aktivitas dengan lancar. Dengan sehatnya kondisi sepeda setelah diperbaiki, akan menyehatkan sang pengguna sepeda pula.

"Kalau sepeda kita sehat, tubuh kita juga akan sehat. Tentunya kalo kita selalu bersepeda onthel juga ya". Tutup Pak No.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline