Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Rizky Perdana

Mahasiswa Universitas Mercubuana

Quiz 4 - Rudolf Steiner Mengembangkan Potensi Diri Melalui Holistic Education

Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul PPT Prof.Apollo

Modul PPT Prof.Apollo

Modul PPT Prof.Apollo

Modul PPT Prof.Apollo

Rudolf Steiner, seorang filsuf dan pendidik asal Austria, mengembangkan pendekatan pendidikan yang dikenal sebagai Pendidikan Waldorf, yang berfokus pada pengembangan potensi diri secara holistik. Pendekatan ini tidak hanya menekankan aspek akademis, tetapi juga mencakup dimensi emosional, spiritual, dan sosial anak.

Konsep Holistik dalam Pendidikan Waldorf

Pendidikan sebagai Proses Holistik

Steiner percaya bahwa pendidikan harus memperhatikan seluruh aspek perkembangan anak, termasuk fisik, emosional, intelektual, dan spiritual. Pendekatan ini melihat anak sebagai individu unik yang perlu dikembangkan secara menyeluruh, bukan sekadar tempat penampungan pengetahuan.

Tujuh Tahun Pertama yang Kritis

Steiner menekankan pentingnya tujuh tahun pertama kehidupan anak sebagai periode kritis untuk pembentukan dasar perkembangan. Selama waktu ini, anak-anak sebaiknya terlibat dalam permainan dan pengalaman sensorik daripada hanya belajar dari buku.

Peran Seni dan Kreativitas

Seni, seperti musik dan seni rupa, memiliki peran sentral dalam kurikulum Waldorf. Aktivitas seni tidak hanya membuat pembelajaran lebih menyenangkan tetapi juga membantu anak mengintegrasikan pengetahuan dengan cara yang lebih mendalam. Steiner berpendapat bahwa pendidikan adalah seni itu sendiri, yang harus berbicara kepada pengalaman anak-anak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline