Aku bermimpi, menatap wajahmu
Seganteng Arjuna menarik busur panah
Teduh tersembunyi di balik sinar lembut
Matamu, bintang tajam di gulita malam
Menyinari kelam yang bersarang di hatiku
Senyummu lembut, bak aktor Bollywood
Menghanyutkan jiwa dalam pesona tak terhingga
Aroma parfummu, harum vanila yang khas
Menusuk indra, menenangkan raga
Namun langkah ini, meski bergegas mendekat
Kian menjauh langkahmu, semakin tak tergapai
Menghalangiku mendengar suara merdumu
Jantungku berdebar, kecewa merasuk kalbu
Jarak di antara kita, bak jembatan yang putus
Memisahkan harapan dan kenyataan
Kapan aku bisa menyentuhmu?
Merengkuh hangatnya hadirmu
Wahai jiwa yang jauh
Dekatlah, meski hanya di dalam mimpi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H