Tuan...
Pedihnya tak tertahankan
Memaksa menghapus jejakmu dari skenario hidupku
Ingin rasanya kubiarkan kau tetap bertahan
Namun semesta, begitu kejam menuliskan takdir
Melarang kita berbagi ruang di bawah langit yang sama
Aku menanammu terlalu dalam di palung hati
Hingga setiap pintu untuk yang lain kututup rapat
Namun kini, dengan gemetar jemari dan perih jiwa
Kucoba menghapus bayangmu