Aku benci malam
Karena gelapnya membawa bayang dirimu kembali ke pangkuan ingatan
Menghidupkan kenangan yang terkubur, menabur sunyi dalam denting kesepian
Namun, aku juga mencintai malam
Sebab di sana, amarahku menemukan ruang untuk menggema
Tanpa saksi, tanpa telinga yang terusik, hanya kegelapan yang memeluk luka ini dengan diam
Malam adalah musuh sekaligus sahabat abadi
Ia menusukkan pahit, namun juga menawarkan pelarian
Menjadi arena untuk melawan rasa
Meski aku tahu, aku takkan pernah menang melawan cinta