Dari sisi samping jendela, kutatap butir-butir bening dunia yang tak ada habisnya
Hijau dedaunan melukis simfoni sunyi
Suara bising kendaraan menyeruak keudara dengan asap hitam melilit di angkasa
Mengamati dalam senyap langkah manusia hilir mudik
Ku temukan sosok seribu cerita diantara mereka dengan beragam ekspresi yang tampak di kanvas hidup yang berbicara
Ada tawa yang melukis ceria canva hidup, sementara ada luka yang tersembunyi dibalik mata
Sementara di sudut lain, ku lihat ekspresi wajah yang mengeras bagai batu dihantam waktu dengan api yang berkobar membara nyala bak menantang dunia yang semu
Tersenyum tipis sembari mata terpejam, membiarkan dunia semu ini mengalir perlahan
Pikiranpun melayang, bukankah hidup bak rotasi bumi?
Berputar dalam siklus tak terhitung, ada tawa, tangis, ada ketakutan yang saling bersahutan, ada juga kegagalan yang menggurkan sebuah harapan