Lihat ke Halaman Asli

Rizky Pahlevi

Guru bimbel

Desember Dan Rumitnya Isi Pikiran

Diperbarui: 7 Januari 2025   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Penghujung Desember (Sumber: pinterest/pngtree)

Di penghujung Desember, aku menutupnya dengan sebuah puisi

Menoreh jejak langkah yang entah menuju kemana

Hari-hari berlalu, sementara aku masih bergelut dengan bayangan sukses yang tak juga menjelma nyata

Kalender telah melipat bulan demi bulan, dan kini Desember menjadi sang penutup tahun 

Waktu melesat tanpa aba-aba, meninggalkan penghuni bumi yang sibuk mengejar bayangan sendiri

Lantas, siapa yang bersalah?

Waktu yang tak peduli pada manusia, atau manusia yang tak paham bahasa waktu?

Pada halaman puisi yang tak terhitung jumlahnya, ingin kuceritakan hidup yang penuh dengan ilusi

Namun kini, aku kehilangan bait-baitnya

Puisi yang biasanya hadir dari rumitnya pikiran, hilang tersapu oleh sepi yang datang secara diam-diam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline