Lihat ke Halaman Asli

Rizky Nouri Rahman

Mahasiswa Program Studi Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Analisis Unsur-Unsur Interpretasi Citra di Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten

Diperbarui: 19 Maret 2024   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : SAS Planet

A. Tujuan

  • Mengetahui perbedaan dan kesamaan dalam interpretasi unsur-unsur permukiman, jalan, dan vegetasi di Kota Tangerang Selatan menggunakan citra satelit, radar, dan Sentinel
  • Mengetahui implikasi hasil analisis perbedaan interpretasi citra satelit, radar, dan Sentinel terhadap perencanaan perkotaan, pengelolaan lingkungan, dan evaluasi pola penggunaan lahan di Kota Tangerang Selatan

B. Bahan dan Alat

  • Laptop
  • Microsft Word 2016
  • Arcgis
  • SAS Planet
  • Chrome

C. Cara Kerja

  • Pengumpulan Citra: Tahap pertama adalah pengumpulan citra dari sumber yang berbeda, yaitu SASPlanet untuk citra satelit, Inarisk.com untuk citra radar, dan Sentinel-hub.com untuk citra Sentinel. Citra dari ketiga sumber ini kemudian diunduh dan disiapkan untuk analisis.
  • Analisis Visual: Setiap citra dianalisis secara visual untuk mengidentifikasi unsur-unsur utama seperti permukiman, jalan, dan vegetasi. Pada tahap ini, perhatian khusus diberikan pada perbedaan dalam rona, warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, dan asosiasi antar-unsur di setiap citra.
  • Pengidentifikasian Unsur: Unsur-unsur seperti permukiman, jalan, dan vegetasi diidentifikasi dan dicatat berdasarkan interpretasi visual pada masing-masing citra. Ini melibatkan pemahaman terhadap karakteristik khas dari masing-masing unsur dan cara mereka muncul dalam citra dari berbagai sumber.
  • Analisis Perbandingan: Setelah unsur-unsur diidentifikasi dalam masing-masing citra, dilakukan analisis perbandingan antara citra satelit, radar, dan Sentinel. Perhatian khusus diberikan pada perbedaan dan kesamaan dalam representasi unsur-unsur tersebut di ketiga citra.
  • Penarikan Kesimpulan: Kesimpulan ditarik berdasarkan analisis perbandingan untuk mengevaluasi kesesuaian dan kecocokan antara ketiga citra dalam mengungkap karakteristik wilayah Kota Tangerang Selatan. Ini melibatkan identifikasi pola-pola umum dan perbedaan signifikan dalam interpretasi unsur-unsur kunci.
  • Relevansi dan Implikasi: Terakhir, relevansi dan implikasi dari hasil analisis tersebut dievaluasi dalam konteks perencanaan perkotaan, pengelolaan lingkungan, dan pengambilan keputusan pembangunan wilayah (Priyandi, 2017). Ini melibatkan penilaian terhadap nilai informasi yang diperoleh dari ketiga citra dalam mendukung pengembangan wilayah yang berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.

Metodologi ini memberikan pendekatan sistematis untuk memahami karakteristik wilayah Kota Tangerang Selatan melalui analisis unsur interpretasi citra dari berbagai sumber yang berbeda. Dengan menggunakan pendekatan ini, dapat diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang struktur dan pola penggunaan lahan di wilayah tersebut, serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam pembangunan wilayah.

D. Pendahuluan

Kota Tangerang Selatan, sebagai bagian dari wilayah perkotaan yang terus berkembang di Indonesia, menjadi subjek penting dalam analisis citra satelit, radar, dan Sentinel. Ketiga teknologi ini memberikan wawasan mendalam tentang karakteristik permukiman, jalan, dan vegetasi di wilayah tersebut. Dalam analisis citra satelit, permukiman teridentifikasi sebagai area gelap dengan rona merah dan abu-abu, sementara dalam citra radar, permukiman terlihat dengan rona gelap dan abu-abu. Di sisi lain, citra Sentinel menampilkan permukiman dengan warna cerah hijau muda. Meskipun ada perbedaan dalam representasi warna dan tekstur, ketiga interpretasi citra tersebut menyoroti pola yang serupa dalam hal ukuran, bentuk, dan asosiasi antar-unsur seperti permukiman, jalan, dan vegetasi. Permukiman cenderung memiliki pola linear yang mengikuti jaringan jalan dan memiliki vegetasi yang terfragmentasi di sekitarnya.

Analisis ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang struktur dan pola penggunaan lahan di Kota Tangerang Selatan. Pentingnya pemahaman ini tidak hanya terbatas pada pemetaan wilayah, tetapi juga berdampak pada perencanaan perkotaan, pengelolaan lingkungan, dan pengambilan keputusan dalam pembangunan wilayah yang berkelanjutan. Dengan memahami unsur-unsur ini melalui interpretasi citra satelit, radar, dan Sentinel, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan di Kota Tangerang Selatan. Dalam konteks ini, analisis hasil dari ketiga metode interpretasi citra menjadi krusial untuk memandu kebijakan dan tindakan yang sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Oleh karena itu, pendekatan yang holistik dan terintegrasi dalam menggunakan ketiga jenis citra ini akan memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan wilayah yang berkelanjutan di masa depan.

E. Dasar Teori

  • Pemetaan dengan Citra Satelit : Penggunaan citra satelit dalam pemetaan memiliki dasar teori tentang spektral reflektansi, yaitu kemampuan permukaan bumi untuk merefleksikan cahaya dari berbagai panjang gelombang (Thoullah, 2019). Teori ini digunakan untuk mengidentifikasi objek dan fitur di permukaan bumi berdasarkan pola reflektansi yang spesifik dari berbagai bahan, seperti tanah, vegetasi, dan bangunan.
  • Interpretasi Citra Radar : Interpretasi citra radar melibatkan pemahaman tentang cara gelombang radar berinteraksi dengan permukaan bumi (Aini, 2021).. Dasar teori ini mencakup konsep backscatter, yaitu seberapa banyak sinyal radar yang dipantulkan kembali ke sensor radar dari permukaan bumi. Permukaan dengan tekstur kasar cenderung memantulkan lebih banyak energi radar, sementara permukaan dengan tekstur halus cenderung memantulkan lebih sedikit energi.
  • Analisis Citra Sentinel : Citra Sentinel memanfaatkan teknologi Sentinel-2, yang menghasilkan citra dengan beberapa band spectral (Aufiyazzahra, 2022). Dasar teori ini melibatkan konsep spektral reflektansi seperti pada citra satelit, namun dengan penekanan pada band-band spesifik yang digunakan untuk mengidentifikasi fitur-fitur tertentu, seperti vegetasi, air, dan tanah.
  • Asosiasi Antar-Unsur : Pentingnya memahami hubungan dan asosiasi antara unsur-unsur seperti permukiman, jalan, dan vegetasi dalam interpretasi citra (Adam, 2020). Dasar teori ini mencakup konsep pola penggunaan lahan dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, yang memberikan wawasan tentang bagaimana unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi dan terkait dalam konteks wilayah tertentu.

F. Pembahasan dan Hasil Praktikum

  • Analisis Unsur Interpretasi Citra Satelit Kota Tangerang Selatan

Sumber : Olahan Data Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline