Lihat ke Halaman Asli

Rizky Naufan haq

KKN DESA TEGALWERU,UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Pendampingan Ngaji Bareng (NGABAR) bersama Anak-anak di TPQ Masjid Nurul Mujahidin Desa Tegalweru

Diperbarui: 22 Juli 2021   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendampingan ngaji di Desa Tegalweru/Dokpri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengabdian mahasiswa yang dilaksanakan langsung di masyarakat. Adapun pengabdian yang dilakukan mahasiswa yaitu berupaya menjadi bagian dari masyarakat yang aktif dan kreatif dalam kegiatan yang ada pada masyarakat desa. Salah satu kegiatan KKN UM yang telah dilakukan di Desa Tegalweru Kecamatan Dau yaitu Pendampingan Ngaji Bareng (NGABAR) bersama anak-anak TPQ di Masjid Masjid Jami' Nurul Mujahidin.

Menurut Mulyani dkk. (2018: 203) masa usia dini adalah masa yang sedang subur untuk menanam benih-benih sikap, nilai, dan minat. Masa ini menjadi awal pembelajaran dan penggalian potensi untuk anak. Hal ini didukung oleh Bu Zulaikha, seorang pengasuh di TPQ Masjid Jami' Nurul Mujahidin yang menerangkan bahwa "Tidak perlu dibayar untuk mengajar di TPQ, asalkan anak-anak punya tempat untuk bisa belajar mengaji."

Sayangnya di masa pandemi ini, tidak semua orang bisa dengan bebas keluar dari rumah, sehingga terkadang terdapat pengajar-pengajar yang beberapa kali tidak dapat datang ke Masjid Jami' Nurul Mujahidin. Hal ini menyebabkan, kegiatan berlangsung lebih lama dan anak-anak menjadi lebih lama mengantri untuk mengaji. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Desa Tegalweru membuat program untuk membantu kegiatan di TPQ Masjid Jami' Nurul Mujahidin, yang disebut Ngabar atau Ngaji Bareng.

Program ini bertujuan untuk membantu para pengajar untuk mendampingi anak-anak TPQ Masjid Jami' Nurul Mujahidin selama 4 kali dalam satu bulan dan diharapkan dengan adanya program ini anak-anak dapat kembali semangat mengaji, meskipun berada di tengah pandemi Covid-19.

Berkat bantuan dan kerjasama dengan warga desa dan anak-anak, program ini dapat terselesaikan dengan baik, meskipun terdapat waktu dimana mahasiswa KKN tidak dapat datang ke Desa Tegalweru. Hal ini dikarenakan, mahasiswa dan warga desa perlu untuk mematuhi kebijakan pemerintah yang disebut PPKM. Walaupun begitu, diharapkan setelah PPKM berakhir anak-anak bisa mendapat wadah untuk dapat berjalan mengaji bersama kembali, dan tetap semangat untuk belajar mengaji.

Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline