Lihat ke Halaman Asli

Potensi EBT Indonesia dan Penanaman Antuasiasme Energi Terbarukan kepada Generasi Muda

Diperbarui: 29 Juni 2022   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Energi Baru dan Terbarukan (EBT) merupakan sebuah energi yang berasal dari sumber terbarukan. Tidak seperti pembangkit listrik tenaga batu-bara dan fossil yang awam, EBT mampu me-replenish keberadaan mereka sehingga dapat dimanfaatkan lebih lama.

Sumber energi yang ada pada negara Indonesia bisa di kelola untuk keberlangsungan masyarakat, karena besarnya potensi energi terbarukan yang meliputi :

  • Potensi energi terbarukan Indonesia yang tinggi, mencapai 417,8 GW yang akan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik

  • Sedangkan 32,6 GW bioenergi seperti BBN (bahan bakar nabati) dan Biogas digunakan untuk keperluan bahan bakar pada sektor transportasi, rumah tangga, komersial dan industri. 

Seiring berjalannya perkembangan teknologi di dunia, akan lebih baik bila manusia mampu memanfaatkannya dengan baik. Generasi muda yang nantinya akan memimpin bangsa harus  memahami potensi seperti yang telah disebutkan diatas. 

Pendidikan mengenai EBT alangkah baiknya dimulai saat dini. Ini berarti pada kisaran umur 8-12 tahun, dimana anak-anak mulai mampu memahami cara kerja hal-hal di sekitarnya. Pendidikan awal yang berupa tahu asal sumber tenaga listrik dan pembangkit listrik konvensional akan menarik perhatian mereka dan meningkatkan kepahaman diri mereka kepada lingkungan sekitar.

Beberapa materi yang bisa dipaparkan pada awal pembelajaran bisa berupa :

a. Asal mula munculnya energi terbarukan yang sederhana

b. Cara kerja pembangkit listrik EBT sederhana seperti PLTA, PLTB, dan PLTS

c. Pentingnya tujuan Net Zero Emission.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline