Lihat ke Halaman Asli

2019 Politik dan Prasangka

Diperbarui: 29 Agustus 2018   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kampakmasri.co.id

Dalam soal politik, harus mengesampingkan husnudzon (berprasangka baik) terlebih dahulu.. kenapa kok begitu? Ya dalam manajemen kepimpinan itu harus mengantisipasi terjadinya hal yg tidak diinginkan mulai dari hal terkecil...

Begini, harus memprediksi dan meminimalisir terjadinya miss antar pemimpin dan anggotanya. Kita masukkan contoh dalam konteks sekarang; seorang presiden terpilih harus memprediksi kabinet yg terbaik yg membantu kepimpinan esok, agar minim miss antara presiden dgn kabinetnya (baik komunikasi atas ke bawah, bawah ke atas dan kanan kiri)

images-1535469491994-5b860a50bde5754e492a50b2.jpeg

Kalau ada statement, "jangan su'udzon begitu" Anda keliru, itu bukan bersu'udzon... Itu mereka berpikir panjang dalam mengantisipasi supaya dalam masa kepimpinannya itu bisa baik walau itu tak sempurna.

Ingat! Kesempurnaan itu hanya milik Allah Tuhan Maha Esa, Presiden hanyalah rakyat biasa bukan nabi yang dima'sum dari kekeliruan.

Sistemnya kan gak ganti? Boleh Anda/kita bilang seperti itu, karna kita tak tau, kita disini sebagai rakyat bukan pemain dramanya.. bolehlah kita mempersepsikan sebagaimanapun.

Tapi yang perlu diketahui, kalau sudah berganti tangan, pasti beda dong antara tangan si A dengan si B... Cara gerakannya pasti ada bedanya, mungkin dari segi mengambil, menaruh dan seterusnya.

demokrasi-tahun-politik-5b860d9243322f7fe33639eb.jpg

Sudahkah Anda berpikir panjang sampai segitu? Mohon maaf bila ada salah kata.. selebihnya saya hanya rakyat biasa.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline