Lihat ke Halaman Asli

Rizky Handayani

mahasiswa UNISRI Surakarta

Ubah Kemasan Plastik Bening ke Standing Pouch, Modern dan Millenial

Diperbarui: 27 Agustus 2021   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengemasan produk dengan standing pouch

Halo sobat. Sudahkah anda melihat kemasan produk makanan lokal menggunakan standing pouch? Tentu sudah karena banyak ditemukan dimana pun. Teknologi dan inovasi semakin canggih, tak ketinggalan pula dengan wadah untuk mengemas produk makanan ringan. Seperti apa sih? Berikut informasinya untuk anda.

Mahasiswa KKNT UNISRI Rizky Handayani dari kelompok 42 bersama Andri Astuti Itasari, S.Sos, M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing melakukan pendampingan berupa pengemasan produk yang lebih modern. Kegiatan dilakukan di Dusun Klangon, Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan Jawa Timur. (Jumat, 27/08).

Sebelumnya pengemasan produk makanan ringan hanya menggunakan plastik bening atau mika lalu distapler. Sehingga membuat produk bisa tidak renyah dan tidak awet.

"Saya melakukan pendampingan pengemasan produk dengan standing pouch. Produk-produk ebelumnya hanya pakai plastik bening lalu distaples. Udaranya bisa masuk ke dalam kemasan, nanti produknya gampang mlempem alias tidak renyah," ujar Rizky.

mahasiswa dampingi dan bantu pengemasan produk dengan standing pouch

Kemasan standing pouch memiliki kelebihan antara lain kedap udara, higienis, dapat berdiri, fleksibel, dan tampilannya menarik. Standing pouch memiliki zipper untuk merekatkan wadah agar kedap udara. Jadi tidak mengubah rasa, warna, dan tekstur produk.

"Walaupun harganya lebih mahal dari plastik biasa namun punya kelebihan seperti kedap udara dan lebih higienis. Inilah yang mendukung standing pouch lebih cocok digunakan untuk mengemas produk, apalagi untuk makanan ringan agar awet," tambahnya.

Dengan pendampingan ini diharapkan pelaku UMKM bisa beralih menggunakan kemasan standing pouch. Kemasan ini bisa menjaga kualitas produk sehingga bisa meningkatkan harga jualnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline