Lihat ke Halaman Asli

Rizky Handayani

mahasiswa UNISRI Surakarta

Penyuluhan Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Budidaya Tanaman Sayuran

Diperbarui: 16 Agustus 2021   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyuluhan pemanfaatan lahan pekarang untuk budidaya tanaman sayuran oleh mahasiswa KKNT MBKM UNISRI

Mahasiswa KKNT MBKM Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta periode 2020/2021 mengadakan penyuluhan tentang pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya sayuran. Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Klangon, Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Kamis (29/7/2021).

Penyuluhan dilakukan oleh Rizky Handayani dari kelompok 42 KKNT UNISRI, Fakultas Pertanian, dengan Andri Astuti Itasari, S.Sos, M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan ibu PKK yang ada di Dusun Klangon.

Menurut Rizky Handayani, masih banyak lahan pekarangan yang belum dimanfaatkan sama sekali dan hanya dibiarkan tandus. Padahal lahan tersebut jika diolah dengan baik dapat diperoleh manfaatnya seperti bertanam sayuran, buah-buahan, maupun tanaman obat.

“Banyak potensi yang dapat dimanfaatkan dari lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah, seperti bertanam sayur-mayur, buah-buahan, dan tanaman obat. Harapannya dapat menambah produktivitas di sela-sela waktu kosong apalagi saat pandemi COVID-19. Kegiatan ini mendorong ibu-ibu untuk tidak keluar rumah maupun berpergian,” ujar Rizky.

Pada penyuluhan kali ini menggunakan tanaman bayam cabut sebagai contoh untuk pemanfaatan lahan pekarangan. Bayam cabut merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan, serta tahan terhadap hama maupun penyakit yang menyerang. Bayam cabut dapat hidup di dataran tinggi maupun dataran rendah, termasuk lokasi penyuluhan.

“Bayam cabut mudah ditanam di dataran manapun. Dengan unsur hara dan kebutuhan air yang cukup, tanaman ini dapat tumbuh kuat dan dapat dipanen dalam waktu 1-1,5 bulan saja. Di sisi lain, bayam cabut dapat dijadikan produk olahan yakni keripik bayam. Produknya dapat dijual dan hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ungkapnya.

Praktek penanaman bayam cabut di lahan pekarangan

Ibu-ibu sangat antusias terutama saat praktek penanaman bayam cabut. Dengan ini diharapkan dapat memotivasi minat ibu-ibu untuk senantiasa memanfaatkan lahan pekarangannya tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline