Lihat ke Halaman Asli

Rizky Febriana

TERVERIFIKASI

Analyst

Waspada Lomba Berkedok Penipuan

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anda sering berburu lomba? Mulai dari lomba menulis artikel, ngeblog, SEO, karya tulis, business plan, lomba selfie dan lain-lain. Hadiah yang menggiurkan seringkali memotivasi kita untuk ikut serta. Hadiahnya mobil, motor, pergi haji, pergi jalan keliling dunia dan lainnya yang wah banget. Nah, tapi tetap kita harus waspada tingkat tinggi dan harus memilah lombanya. Berikut sedikit tips dan sharing dari saya, ingat 3W.

Pertama, waspada lomba berbayar. Nah, ini yang pertama dan utama. Lomba berbayar memang perlu diwaspadai. Mudah banget loh modus penipuan dari lomba. Misal bayar Rp10 rebu per peserta, bagi kita mungkin gak seberapa soalnya hadiahnya jutaan rupiah atau sepeda motor atau barang elektronik. Nah, yang ikut katakanlah ada 1.000 orang dari seluruh Indonesia. Si panitia dapat omset Rp10 rebu x 1.000 orang peserta = Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

Gampang banget sebenernya bagi penyelenggara kalo emang niat menipu. Caranya dia umumin aja pemenangnya si x juara 1, y juara 2, z juara 3. Tapi pemenangnya itu fiktif. Nama fiktif bisa macam-macam, namanya benar-benar fiktif, kagak daftar tapi menang. Atau dia emang daftar tapi dia adalah temannya penyelenggara. Soalnya apa, ingat keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat.

Emang kagak semua lomba berbayar perlu diwaspadai. Contohnya lomba yang diselenggarakan mahasiswa atau anak-anak SMA. Nah misal lomba karya tulis ilmiah. Maklum mahasiswa/SMA, kalo menyelenggarakan lomba atau event mereka biasanya nggak gratis, karena kesulitan cari sponsor dll. Tapi sekarang biasanya lomba yang diselenggarakan mereka untuk pendaftaran biasanya gratisan, baru nanti kalo babak final, para finalis biasanya diundang ke kampus/sekolah adek-adek penyelenggara, nah disini biasanya bayar. Bayarnya untuk biaya akomodasi, transportasi dan hadiah selama babak final. Biasanya sih gitu.

Memang yang perlu diwaspadai adalah lomba-lomba berbayar yang hanya ada didunia maya. Kalo mahasiswa/pelajar yang menyelenggarakan, biasanya bertatapan langsung didunia nyata, nggak pake dunia maya-dunia mayaan yang memang rawan penipuan.

Kedua, waspada web/blog penyelenggara. Sebelum ikut lombanya bisa dilihat juga ya website atau blog penyelenggaranya. Yang paling mudah sih kita lihat apakah website penyelenggaranya berdomain berbayar seperti .com .co.id dan sejenisnya atau malah pake yang gratisan. Nah kalo pake gratisan sementara lombanya berbayar, kita perlu benar-benar waspada tingkat tinggi ya.

Ketiga, waspada penyelenggara. Ini penting juga untuk diperhatikan. Biasakan sebelum lomba kita lihat siapa yang menyelenggarakannya.  Sebisa mungkin sebelum lomba kita harus melakukan penelusuran diinternet terlebih dahulu siapa penyelenggaranya, alamatnya, dan rekam jejaknya.

Hati-hati juga pencatutan nama penyelenggara. Mencatut nama-nama perusahaan besar ternama, tapi kita dimintai bayaran. Nah hati-hati. Jangan mudah percaya, dan selalu waspada, jangan mau diminta bayaran untuk hadiah yang katanya kita dapatkan. Terus kroscek ke nomer call center perusahaan tersebut, tanyakan apakah ada lomba, undian dan sejenisnya yang sedang diselenggarakan. Jangan juga percaya, kita gak daftar, kita gak ikut lomba, tiba-tiba bisa menang.

Oke mungkin itu dulu sharing pengalaman dari saya. Saya sih dulu pernah merasa ketipu, bayar ratusan ribu rupiah, karena tergiur hadiah. Tapi sekarang saya selalu waspada. Saya sekarang selalu lihat 3W sebagai standar saya kalo ikut lomba. Sekarang cari yang pasti-pasti aja lombanya, misal nih ikut aja lomba di Kompasiana.com yang banyak banget, sudah terpercaya, sampai bingung pilih yang mana. Transparansi jelas, karena selalu diumumkan, langsung ke link ke setiap akun peserta yang sudah terverifikasi.

Tetap semangat lomba, dan ingat kata Bang Napi, “waspadalah, waspadalah, waspadalah!”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline