Lihat ke Halaman Asli

Rizky Febriana

TERVERIFIKASI

Analyst

2 Kunci Sukses Revitalisasi Pasar Rakyat

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1418908307943695674

[caption id="attachment_383823" align="aligncenter" width="350" caption="Skripsi tentang Pasar Tradisional/Rakyat Colombo Kabupaten Sleman (Dokumen Pribadi)"][/caption]

Belajar di Jogja. Sekitar tahun 2011, Pasar Rakyat Colombo yang berlokasi di Jalan Kaliurang KM 7 Desa Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Yogyakarta menjadi tempat yang sangat berjasa bagi penulis. Bagaimana tidak, berkumpulnya para pedagang sayur mayur, buah-buahan, bumbu masak, daging, ikan laut, roti (brambang), pakaian, makanan, tape dan lainnya yang berjualan dari pukul 04.00-12.00 WIB di pasar tersebut menjadi jalan bagi penulis dalam menyelesaikan tugas skripsi untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari FEB UGM di tahun 2012.

Dulu Pasar Colombo di Sleman masih sama dengan pasar-pasar Rakyat lainnya jauh berbeda dengan pasar modern dari sisi penerangan, kerapihan dan kebersihan. Sehingga jam operasional pasar Rakyat juga terbatas, berbeda dengan pasar modern. Begitu pula dari sisi kerapihan dan kebersihan.

Masih di tahun 2012 juga, Saya kebetulan bergabung menjadi asisten di Pusat Studi Ekonomi Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada. Kita terjun ke Pasar Rakyat Sentolo Kulonprogo diminta oleh Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk mendata para pedagang yang rencananya mau direlokasi dipindahkan ditempat jualan yang lebih layak dan ke tempat yang lebih strategis.

[caption id="attachment_383824" align="aligncenter" width="448" caption="Kondisi Pasar Sentolo Lama (Dokumen Pribadi)"]

14189083821431188116

[/caption]

Kondisi Pasar Sentolo juga tak ayalnya pasar Rakyat pada umumnya. Menurut Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Kulon Progo (2012) kondisi Pasar Sentolo saat ini tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai dengan daya tampung yang sangat minim dan dimana sarana parkir sudah beralih fungsi menjadi tempat berjualan disamping itu daya tampung yang minim membuat banyak pedagang yang mendirikan bango-bango (bangunan yang tidak permanen) yang berada dipinggir jalan sehingga cukup menganggu aktifitas lalu lintas jalan dan kendaraan.

[caption id="attachment_383826" align="aligncenter" width="448" caption="Lapak-Lapak Dagangan Pasar Sentolo Lama (Dokumen Pribadi)"]

14189085431989363961

[/caption]

Kalau kondisi pasar Rakyat pasar rakyat dibiarkan terus menerus begitu, dengan kondisi yang semakin tidak menarik bagi pembeli, maka Saya khawatir sekali pasar Rakyat akan kalah bersaing meski dibeberapa wilayah ada peraturan daerah yang mengatur jarak minimal antara pasar Rakyat dengan pasar modern.

Hasil riset lembaga penelitian A.C Nielsen (2006) menunjukan bahwa pasar Rakyat menyusut 8% per tahun sedangkan diwaktu yang bersamaan pasar modern justru tumbuh 31,4% per tahunnya. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya menurunnya pembeli (67,2%), meningkatnya persaingan dengan supermarket (41,8%), meningkatnya persaingan dengan pedagang lain diluar pasar (44,8%), meningkatnya persaingan dengan minimarket (20,9%) dan kondisi pasar yang kian memburuk (13,8%).

Kondisi eksisting pasar Rakyat yang terus mengalami trend penurunan ini mendorong pemerintah daerah untuk merevitalisasi pasar Rakyat melalui pemerintah pusat melalui Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag). Revitalisasi pasar Rakyat ini dimaksudkan untuk memperkuat pasar domestik dan memperbaiki insfrastruktur pasar guna mendukung daya saing pasar Rakyat. Pelaksanaan program revitalisasi pasar dan pengembangan pasar percontohan masih dirasakan kurang jika dibandingkan dengan jumlah pasar yang ada.

Saat ini, menurut Kementrian Perdagangan (2012) jumlah seluruh pasar di Indonesia mencapai 12 ribu sampai 13 ribu unit pasar, ada sekitar 13.450 pasar Rakyat dengan 12,6 juta pedagang (Kompas, 2006). Sementara pasar yang sudah ditangani sejak digulirkannya program revitalisasi tahun 2005 baru mencapai 700 unit pasar, sedangkan untuk program pasar percontohan baru dimulai pada tahun 2011, yaitu di 10 unit pasar yang dilanjutkan dengan pengembangan 23 unit pasar rakyat percontohan pada tahun 2012 salah satunya adalah Pasar Sentolo sekarang pasar Rakyat Colombo juga sudah mengalami revitalisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline