Terciptanya masyarakat yang adil dan makmur adalah cita cita setiap negara. Keadilan dan kemakmuran bukanlah hal yang mudah diwujudkan. Oleh karna itu untuk mewujudkannya perlulah komitmen kebangsaan yang konsekwen dan sungguh-sungguh. Cermatilah realitas yang ada di Indonesia, Mengapa demikian? Realitas yang ada membuktikan bahwa keadilan dan kemakmuran jauh dari negara ini. Di mana- mana terjadi ketidakadilan, yang kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin terus melarat.kemiskinan memang bukan masalah baru di Dunia, apalagi di Indonesia yang statusnya masih negara berkembang.
Tetapi kemiskinan bukanlah suatu masalah yang timbul dengan sendirinya atau tanpa sebab. Melainkan terjadi karena ketidakadilan. Ketidakadilan bukanlah barang atau sesuatu yang unik dan langkah dalam pengalaman kita, namun sudah menjadi hal yang biasa dan mungkin sudah menjadi konsumsi kita sehari hari, tetapi apakah itu benar? Jawabannya hanya kita sendiri yang tahu.
Pancasila maupun UUD 1945 juga menegaskan hal tersebut, namun sampai saat ini bangsa Indonesia, pemerintah dan masyarakat masih terus berupaya kearah itu,yakni upaya untuk menciptakan keadilan sosial adalah keadian dibidang ekonomi.
Dan terpuruk nya saat ini Indonesia menghadapi situasi yang sangat berat dengan adanya perdangan bebas, apalagi dengan adanya program percepatan impor atau early harvest program sehingga berbagai produk pertanian murah dari china seperti jeruk, apel, membanjirin Indonesia.
Sistem perekonomian dunia memang sudah diarahkan kepada sistem ekonomi neoliberal yang dibalut indah dengan globalisasi. Jadi memang tidak semudah itu untuk merombak tatanan ekonomian globalsaat ini. Mengutip pernyataan dari mantan presiden Soeharto,"Siap atau tidak siap, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, kita masuk proses globalisasi."
Lantas bila begitu, sistem perekonomian dunia dengan sistem ekonomi neoliberal dengan penyangga- penyangganya yang saat ini berkebang, telah menciptakan tata dunia yang tidak adil, dan terjadilah pembunuhan masal dalam bentuk yang canggih terhadap penduduk dari negara negara miskin.
Oleh karena itu bagaimana cara kita menilai keterpurukan ekonomi negara kita?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H