Apa yang kalian bayangkan begitu mendengar kata "semesta"? Pasti banyak di antara kita yang akan membayangkan sebuah ruang dan waktu kosmis. Tapi, kali ini kita ga akan membahas soal ruang dan waktu kosmis, melainkan sebuah usaha di bidang kuliner, yaitu Jajanan Semesta.
Jajanan Semesta adalah sebuah lapak makanan kaki lima yang bisa kita jumpai di Taman SMPN 45 Jakarta, atau yang secara resmi sudah dijadikan RPTRA (Ruang Padu Terbuka Ramah Anak) dan diganti namanya menjadi RPTRA Utama.
Letaknya yang strategis, karena berdekatan langsung dengan jalan raya, membuat Jajanan Semesta menjadi salah satu lapak yang mudah ditemukan di antara sekian banyaknya lapak dagang yang ada di sana. Pun, sudah banyak pengemudi yang mampir ke lapak gerobak sederhana dengan spanduk kuning bertuliskan Jajanan Semesta itu.
Meski banyak pengemudi yang mampir, siapa sangka ternyata Jajanan Semesta baru berjualan selama dua hari, lho!
Cerita Dikit di Balik Munculnya Jajanan Semesta
"Danur", Barangkali ada di antara kita terasa akrab dengan nama ini karena tau dari novel bergenre horor-spiritual karya Risa Sarasvati. Alih-alih seram, Danur yang dibahas kali ini bukanlah Danur yang horor, karakter dalam novel Risa Sarasvati, tapi Danur pemilik Jajanan Semesta.
Danur adalah seorang mantan karyawan swasta yang memutuskan untuk berhenti atau resign dari perusahaan tempat di mana ia bekerja. Ia mengatakan bahwa keputusannya untuk berhenti ini karena status kepegawaian dirinya di perusahaan tersebut berubah dari "kontrak" menjadi "mitra" perusahaan.
Dalam status kemitraan inilah ia merasakan bahwa ia mengalami penurunan. Danur mengatakan bahwa sistem gajinya mirip seperti karyawan freelance di mana sebagian besar gaji bulanan hanya didasari pada performa serta capaian target.
Setelah memutuskan untuk berhenti atau resign, mantan karyawan swasta sebuah perusahaan ekspedisi ini pun memutuskan untuk menjadi wirausahawan dengan membuka Jajanan Semesta.
Danur mengatakan bahwa ide untuk membuka Jajanan Semesta sudah muncul dari lama, namun ia baru mengeksekusinya pada hari Jumat, 20 Mei yang lalu. Pertimbangan serta strategi yang sebelumnya telah ia rencanakan pun semakin matang dan mantap tepat beberapa hari setelah ia keluar dari perusahan tersebut.