Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada perekonomian di Indonesia. Penurunan kinerja ekonomi tidak hanya dirasakan oleh perusahaan besar akan tetapi juga dirasakan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau yang biasa disebut dengan UMKM . Permasalahan -- permasalahan yang marak terjadi adalah penurunan tingkat penjualan dikarenakan banyaknya konsumen yang meminimalisir pengeluaran. Dengan adanya hal tersebut, para pelaku ekonomi khusunya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah dituntut untuk mengembangkan inovasi terbarunya agar dapat menekan laju perekonomian yang tidak stabil. Dengan melahirkan ide -- ide kreatif tersebut, para pelaku ekonomi dapat dengan mudah menarik konsumen dengan sehat. Inovasi tersebut menjadi bahan bagi para pelaku ekonomi agar dapat menstabilkan laju pertumbuhan ekonomi kembali.
Di Indonesia sendiri, masih banyak bermunculan isu-isu mengenai perekonomian dari berbagai aspek yang membuat para pelaku ekonomi merasa bingung. Hal ini, membuat para pelaku ekonomi perlu menata ulang kembali strategi pemasaran.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Annisatul Izzah, salah satu owner Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang bergerak di bidang kuliner yaitu Food by Yukti. Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang dilakukan oleh Annisatul Izzah tersebut berada di naungan kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Ia menyebutkan bahwa ketika memasuki era pandemi Covid-19 otomatis penghasilan dan jumlah konsumen pun ikut menurun. Hal ini disebabkan oleh banyaknya para pelanggan maupun konsumen dari produk Annisatul Izzah yang memutuskan atau memberhentikan pemesanan produk. Seperti halnya, ketika sebelum memasuki era pandemic Covid-19, produk yang biasanya disebarluaskan melalui kantin-kantin pondok pesantren, warung makanan, dan toko-toko lainnya terhenti karena faktor pandemi Covid-19. Untuk mengatasi hal tersebut, ia mulai bangkit dan berinovasi serta mengubah strategi pemasaran. Yang awalnya melalui media offline beralih menuju media online. Ia mengatakan, bahwa strategi pemasaran di era pandemi Covid-19 harus dengan melakukan inovasi kreatif yang sesuai dengan target pemasaran. Misalkan suatu produk yang digemari oleh kalangan muda. Dengan begitu, ia harus memasarkan produknya pada circle dan media sosial yang didominasi oleh kaum milenial maupun kalangan muda. Salah satunya dengan berkolaborasi bersama selebgram, seleb tik tok maupun media event lainnya yang dilakukan secara online. Hal tersebut, sangat memberikan dampak positif terutama bagi para pelaku ekonomi khusunya Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang terdampak pandemi Covid-19. Dengan strategi pemasaran melalui media online, para pelaku ekomomi khusunya UMKM dapat memulihkan kondisi usaha dan keuangannya kembali. Selain membuat produk lebih banyak dikenal, penjualan pun dapat meningkat. Selain aktif di media online, pengusaha di era pandemi Covid-19 yang aktif di media sosial juga harus aktif mengikuti isu yang sedang trending atau hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat. Hal tersebut berkaitan dengan konten yang up to date dan kreatif, sehingga engagement bisa meningkat. Sebagai pengusaha, sebaiknya kita memperbanyak pengetahuan terkait isu-isu tersebut. Entah dari berita nasional maupun internasional.
Food by Yukti adalah produk keripik singkong aneka rasa yang terbuat dari bumbu-bumbu home made pilihan tanpa pengawet dan tanpa Mono Sodium Glutamat (MSG). Semua proses dilakukan sendiri mulai dari pemilihan cabe, pemilihan bumbu, hingga packaging dengan media yang cukup terjangkau bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta tidak membutuhkan modal yang cukup besar,. Tidak heran banyak kalangan baik dari kalangan muda sampai tua yang menggemari produk tersebut. Dikarenakan selain terbuat dari bahan pilihan serta alami, produk tersebut juga memberikan cita rasa yang khas dan cocok di lidah para pecinta kuliner. Bahkan, produk tersebut telah tersebar luas di beberapa wilayah Indonesia, seperti Bali, Sumatera, Riau, juga Kalimantan dan khususnya di pulau Jawa sendiri. Di pulau Jawa, produk Food by Yukti tersebut telah di distribusikan oleh salah satu distributor Jakarta. Dan telah dinikmati di beberapa kota seperti Kota Malang, Kota Surabaya, Bojonegoro, Tulungagung, Blitar, Bandung, Denpasar dan masih banyak lagi.
Salah satu kiat untuk mengatur keuangan adalah dengan menggunakan aplikasi keuangan. Seperti halnya, yang dilakukan oleh Annisatul Izzah. Ia memaparkan, bahwa dengan menggunakan aplikasi keuangan tersebut kita dapat memanajemen keuangan dengan mudah, terhindar dari kesalahan perhitungan, dan lebih menghemat waktu. Ia juga mencatat berbagai perputaran uang terkait penjualan, baik dari segi modal, bahan baku, pengeluaran maupun hal lainnya yang berkaitan dengan produk pada aplikasi tersebut. Sehingga dapat memudahkannya untuk mengatur dan mengontrol keuangan hasil dari pemasaran produk.
Oleh karena itu di masa pandemi Covid-19 ini, peran pemerintah pun sedang gencar dilakukan untuk para Usaha Mikro Kecil dan Menengah daerah. Hal ini, sangat membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah baik dari tingkat daerah maupun nasional untuk lebih melek baik secara digital maupun pemasaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H