Lihat ke Halaman Asli

Rizky Ayaturahman

Mahasiswa Psikologi UIN Malang

Dildo: Oase di Tengah Panasnya Tahun Politik Indonesia

Diperbarui: 14 Februari 2019   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.google.com/

4 tahun berlalu sudah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, itu artinya masa pemerintahan akan segera berakhir dan kembali akan memasuki tahun politik. Rakyat Indonesia dijejali, dibubuhi, sampai di doktrin tentang visi maupun misi para calon presiden yang akan maju Pilpres tahun 2019 ini.

Membahas hal-hal yang berbau tahun politik memang selalu menarik. Menarik mulai dari tampilan drama-drama konflik antar calon, para pendukung maupun tim sukses, sampai kepada masyarakat yang secara umum tidak mengetahui drama konflik sebenarnya namun berlagak sok tau dan serba tau. Masyarakat Indonesia saat ini terlalu awam dalam memahami pergolakan politik yang terjadi, sehingga akhirnya mudah sekali terdoktrin dan fanatik terhadap calon presiden pandangan pertamanya.  

Tahun politik 2019 ini terasa sangat panas dengan banyak diwarnai oleh  perang urat saraf antar para pasangan calon dan para anak bebek yang selalu ikut dan manut apa kata induknnya. Kampanye politik yang saling menjatuhkan dan menjelek-jelekan demi diraihnya tampuk kekuasaan. Namun, ditengah panasnya politik  tahun ini terdapat orang-orang yang begitu kreatif dalam menanggapi tahun politik ini. Nurhadi-Aldo (Dildo), salah satu pasangan calon presiden Republik Indonesia fiktif.

Kehadiran Dildo bak  sebuah Oase ditengah kering dan panasnya politik tahun ini. Pasangan Dildo muncul sebagai pencair dan  penghibur bagi masyarakat Indonesia dengan visi dan misi menyentil yang ditawarkan. Dildo merepresentasikan masyarakat Indonesia yang mulai jenuh dan membutuhkan guyonan-guyonan politik. Dengan hadirnya pasangan Dildo  ini, masyarakat Indonesia sejenak melupakan dan beristirahat dari panasnya politik. 

(kacamatakeilmuan - riz)

Penulis: Rizky




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline