Lihat ke Halaman Asli

Rizky Audina

Mahasiswi UIN SUMATERA UTARA

Jual Beli pada Masa Pandemi dan Solusinya

Diperbarui: 9 Agustus 2020   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tidak dipungkiri akibat pandemi COVID-19 yang kian hari kian meresahkan dunia, banyak sektor yang dilemahkan terutama sektor ekonomi. Mengutip dari pernyataan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suryo Utomo, ada tiga dampak besar pandemic terhadap perekonomian Negara.

Yang pertama ialah jatuhnya konsumsi rumah tangga atau daya beli masyarakat yang merupakan penopang dari ekonomi negara yakni sebesar 60 persen. Berdasarkan data dari BPS yang mencatat bahwa konsumsi rumah tangga turun dari 5,02 persen pada kuartal I 2019 ke 2,84 persen pada kuartal I tahun ini.

Lalu yang kedua, pandemi menyebabkan adanya ketidakpastian dalam jangka panjang yang dapat berakibat pada terhentinya usaha. Hal ini berlaku pada UMKM. Akibat adanya penerapan Work From Home oleh pemerintah, banyak usaha yang nyaris bangkrut bahkan sudah gulung tikar. Bahkan perusahaan besar seperti KFC yang terpaksa menutup 115 gerai akibat pandemic covid-19

Dan dampak ketiga adalah seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan harga komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhenti.

Dari pernyataan tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa kegiatan jual beli sekarang ini terhambat akibat adanya pandemi. Namun bukan berarti kita harus menyerah dengan keadaan. Tentu ada solusi dari setiap masalah.

Berikut ini beberapa solusi yang mungkin membantu kamu para pelaku usaha untuk terus produktif di tengah pandemi:

1. Tetap melakukan kegiatan jual beli dengan menerapkan protokol kesehatan

Di era normal baru ini, kita dituntut untuk hidup berdampingan dengan virus. Caranya ialah dengan memperketat protokol kesehatan baik untuk pelanggan dan pegawai. Seperti menetapkan jarak antrian sepanjang 1,5 meter, menyediakan hand-sanitizer atau tempat cuci tangan bagi pelanggan sebelum masuk ke are perbelanjaan, mengecek suhu dan mewajibkan untuk memakai masker

2. Mulai merambah ke bisnis online

Tentu masyarakat sudah semakin familiar dengan istilah e-commerce. Karena work from home masih diterapkan, kita dapat beralih ke bisnis online. Hal ini pun dinilai lebih menjanjikan karena jangkauan pasar yang lebih luas. Banyak platform e-commmerce yang tersedia seperti Shopee, Bukalapak, Tokopedia dan lain sebagainya

3. Gunakan pembayaran cash-less atau pembayaran digital

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline