Lihat ke Halaman Asli

Rizky Annisa Sabrina

Mahasiswi HI di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta

Konflik Rusia-Ukraina: Pertanda Berakhirnya Nuclear Phase Out Eropa?

Diperbarui: 19 April 2022   13:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: staff.blog.ui.ac.id


Operasi militer khusus yang dilancarkan Rusia pada 24 Februari lalu merupakan sebuah kejutan kepada dunia internasional.

Dunia Barat merespons cepat, dengan mengecam Rusia dan  memberikan bantuan militer, bahan makanan, obat-obatan, hingga serangkaian sanksi ekonomi.

Kendati demikian, satu hal yang sangat menghalangi Eropa memberikan sanksi kepada Rusia, adalah ketergantungan suplai energi dari negara beruang merah tersebut.

Independensi negara-negara Eropa terhadap sumber energi dari Rusia telah membuatnya "tertahan" dalam melakukan tindakan untuk melawan agresi militer Rusia terhadap Ukraina. Superioritas energi milik Rusia, terutama minyak bumi dan gas alam, terbukti menjadi leverage yang mumpuni dalam menahan sanksi-sanksi dari negara-negara Eropa.

Superioritas Energi Rusia

Rusia dianggap "Super Power" dalam bidang bahan bakar dan energi. Rusia memiliki cadangan gas alam terbanyak ke-2 di dunia. Dependensi Barat terhadap sumber energi Rusia sudah berlangsung cukup lama.

Tahun 2000, Rusia mengekspor 145 juta ton minyak dan 194 juta ton gas alam, dari seluruh ekspor ini sejumlah 128 juta ton minyak, dan 134 juta ton gas alam diekspor ke Eropa. Tahun 2020 nilai eksport tersebut naik, 303 juta ton minyak dan 281 juta ton gas alam. Sementara kebutuhan eropa 160 juta ton minyak dan 165 juta ton gas alam.

Bagi Eropa, mengembargo energi dari Rusia berarti menghentikan sumber energi secara tiba-tiba.

Kendati demikian, opsi mencari pengganti supplier minyak dan gas alam tidaklah dapat bertahan lama atau bukanlah rencana jangka panjang. Seperti yang kita ketahui, negara-negara Uni Eropa memiliki konsensus bersama yang dinamakan Green Deal.

eu-green-deal-800px-625e4c4aef62f6584b3ef622.jpg

Sumber: climamed.eu

Dengan demikian, diperlukan sumber energi lain bagi negara-negara Eropa agar bisa melepaskan diri dari ketergantungannya dengan Rusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline