Lihat ke Halaman Asli

Rizky Anendya

Undergraduate Communication Student at Sebelas Maret University

Bagi Orang Lain Daun adalah Sampah, Bagi EcoPrint Daun adalah Harta

Diperbarui: 27 Februari 2023   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: CLA10 EcoPrint Karanganom, Klaten

Klaten, 11 Februari 2023. EcoPrint merupakan proses menciptakan sebuah kain bermotif tumbuhan, di mana motif tersebut berasal dari tanaman asli. EcoPrint mempertahankan warna dan bentuk dari tumbuhan yang menjadi motifnya. 

Kain EcoPrint ini dibuat dengan bahan-bahan organik dari alam langsung sehingga aman tidak merusak lingkungan. Bahan sisa EcoPrint tersebut juga dapat diolah menjadi kompos sehingga tidak akan menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Hal tersebut yang membuat EcoPrint menjadi salah satu jawaban dari pelestarian lingkungan.

EcoPrint Karanganom terletak di Jalan Jebugan Raya, Desa Karanganom, Kecamatan Karanganom, Klaten. Struktur organisasi EcoPrint Karanganom terdiri dari Ibu Dwi Putri sebagai owner, Ibu Etik sebagai bagian keuangan, Ibu Siti sebagai bagian produksi dan pengembangan, Ibu Fajariyanti sebagai bagian pemasaran, Ibu Eni sebagai bagian pelatihan, dan Ibu Dwi Putri sebagai bagian inventori. 

EcoPrint Karanganom dimulai pada tahun 2019 dengan Ibu Dwi Putri sebagai pencetus awal EcoPrint sekaligus sebagai Owner EcoPrint Desa Karanganom. Produksi terhenti 2 tahun dikarenakan pandemi Covid 19 dan mulai beroperasi kembali di tahun 2021 dengan beranggotakan ibu-ibu Desa Karanganom yang ingin melestarikan lingkungan dengan cara mengaktifkan kembali EcoPrint.

Hasil karya EcoPrint tiada duanya karena semua produk EcoPrint buatan sendiri, sehingga karya yang dihasilkan adalah murni dari ciptaan pribadi dan tidak ada produk lain yang sama. 

EcoPrint menghasilkan produk yang dijamin asli dikarenakan dibuat secara langsung sehingga menciptakan motif yang berbeda setiap karya yang dihasilkan, oleh karena itu harga produk EcoPrint termasuk tinggi. 

Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk membuat produk EcoPrint adalah 1 minggu, dengan proses sebagai berikut. Siapkan kain, tempelkan daun yang diinginkan, rendam kain dengan air tawas dan larutan cuka, bentangkan kain dan tempelkan daun-daunan sesuai dengan selera (posisi tulang daun di bawah), gulung dengan pipa pralon, ikat dengan tali dan, dikukus selama 2-3 jam.

Sumber: CLA10 EcoPrint Karanganom, Klaten

Semua jenis daun dapat diolah menjadi motif untuk produk EcoPrint sehingga dibutuhkan daun khusus agar menjadi ciri khas EcoPrint daerah tertentu. EcoPrint Karanganom sendiri memiliki ciri khas daun chinadoll yang mudah dijumpai di Desa Karanganom dan jarang ditemui di daerah lain. Ciri khas tersebut yang membuat EcoPrint Karanganom memiliki daya jual sendiri ketika dibandingkan dengan daerah lain. 

Penjualan yang terjadi di EcoPrint sendiri terjadi ketika pelatihan yang dilaksanakan di seluruh desa di Kecamatan Karanganom dengan EcoPrint Desa Karanganom sebagai pengisi acara pelatihan, sehingga pembeli EcoPrint rata-rata adalah ibu-ibu yang mengikuti pelatihan EcoPrint. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline