Lihat ke Halaman Asli

Rizky Amelia

Mahasiswa UIN Walisongo

Peran Mahasiswa dalam Mengatasi COVID-19

Diperbarui: 12 Juni 2021   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Penanganan COVID-19 di Indonesia terbilang cukup lambat. Sebelum adanya kasus pertama yang muncul di Indonesia, pemerintah tidak mewaspadai dan meremehkan bahaya dari COVID-19. Seperti yang diungkapkan oleh menkopolhukam, Mahfud MD (2020:2) mengatakan, ''Indonesia adalah satu-satunya negara besar di Asia yang belum memiliki kasus positif virus korona.'' Tak hanya itu, Staf Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin (2020:2) mengatakan, '' Tidak ada virus korona di Indonesia karena virus tersebut tidak berkembang kuat di negara tropis.''

Pada sisi pencegahan juga, pemerintah kurang mengawasi masyarakat. Contoh nyata adalah di pasar. Ketika pergi ke pasar, baik penjual maupun pembeli tidak mengenakan masker dengan alasan risih atau kepanasan. Mereka pun jarang mencuci tangan setiap kali melakukan kontak dengan orang baik menggunakan hand sanitizer maupun sabun. Bahkan social-distancing pun juga tidak ditaati. Pemerintah hanya melakukan himbauan tetapi tidak pernah memberi penegasan mengenai pelanggaran protokol kesehatan.

Padahal seperti kita ketahui, COVID-19 sangat berbahaya bagi kesehatan. Akibat anggapan pemerintah yang seolah-olah menganggap COVID-19 bukan suatu masalah besar, kini masyarakat cenderung menyepelekan virus tersebut. Oleh karena itu, masyarakat perlu diedukasi mengenai bahaya COVID-19. Disini, peran mahasiswa sangat diperlukan. Mahasiswa dapat mengkampanyekan bahaya COVID-19 melalui berbagai cara yaitu sebagai berikut,

Melalui media online

  • Membuat video pendek mengenai bahaya COVID-19. Seperti contoh, mahasiswa jurusan DKV bisa berkolaborasi dengan mahasiswa jurusan kedokteran maupun jurusan lain yang berada di rumpun kesehatan untuk membuat video penyuluhan mengenai bahaya COVID-19.
  • Menulis artikel tentang COVID-19
  • Membuat poster
  • Mahasiswa bisa belajar editing untuk mendesain poster yang menarik bergantung pada target pembacanya. Sebagai contoh jika target pembaca lansia bisa digunakan font yg simpel dan ukurannya besar. Jika remaja, penggunaan kartun lucu dapat menarik perhatian mereka. Dll.

Melalui media offline

  • Penyuluhan bersama bahaya COVID-19 di balai RT
  • Penyuluhan door --to-door dengan membagikan pamflet mengenai bahaya COVID-19, dll
  • Perlu dicatat, untuk melakukan kampanye mengenai COVID-19 secara offline, tetap harus mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak antara satu dengan yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline