Menapak Bumi, Meniti Jalan Menuju Mardotillah
Menjadi hamba pilihan yang diridhoi Allah adalah impian dan harapan semua makhluk. Bagaimana tidak, kini zaman semakin merebak inovasi baru yang memporak-porandakan akhlak bahkan akidah insan bumi. Jika bukan karena iman mungkin jiwa akan ikut terseret mengalir dan bisa saja lupa hakikatnya hidup semata-mata untuk beribadah kepada-Nya.
Banyak dari kita yang lalai saking asyiknya dengan segala kemewahan dunia sampai kadang lupa bahwa hidup hanya sebuah persinggahan. Bukan melarang tetapi melibatkan Allah disetiap aktivitas bukankah sebuah keharusan?
Tidak usah jauh-jauh mencari, kedua orang tua kita adalah pintu terbukanya ridho Allah.
Mari berhenti sejenak mengambil nafas sembari melihat sudah berapa jauh kita melangkah. Sudah berapa lama kita tidak memberi kabar kepada langit bahwa sebenarnya kita masih ingat tapi selalu menunda hanya karena alasan sibuk. Malaikat tidak akan terima alasan sibuk itu jika saatnya menjemputmu sudah tiba.
Bagaimana, adil bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H