Lihat ke Halaman Asli

Filsafat Ilmu : Dimensi Ontologi, Epistimologi, Aksiologi, Rasionalisme, Empirisme.

Diperbarui: 15 Oktober 2019   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1. Demensi Ontologi

pembahasan tentang ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab "apa" yang menurut Aristoteles merupakan asas filsafat yang pertama dan merupakan ilmu mengenai esensi wujud. istilah ontologi berasal dari bahasa yunani, yaitu on atau onto yang berarti ada, dan logos yang berarti ilmu. jadi, ontologi adalah ilmu atau kajian yang membahas tentang yang ada atau teori tentang hakikat sesuat yang ada.  

2. Dimensi Epistimologi 

istilah epistimologis berasal dari bahasa inggris di kenal dengan istilah "Theory Of Knowledge". secara etimologi, istilah epistimologi berasal dari bahasa yunani "epistime" berarti pengetahuan dan "logos" yaitu teori. Dari istilah tersebut, dapat  dikesimpulan bahwa epistimologi adalah teori atau cabang filsafat yang membahas tentang masalah-masalah pengetahuan.

3. Demensi Aksiologi 

istilah Aksiologi berasal dari bahasa yunani, yaitu "Axios" yang berarti nilai dan "logos" yang berarti teori. Jadi Aksiologi adalah teori tentang nilai. Sedangkan arti aksiologi menurut jujun S Surisumantri, yaitu sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. 

4. Rasionalis

kata rasional terdiri dari dua suku kata, yaitu "rasio" yang berarti akal / pikiran dan "isme" yang berarti pendapat. Rasional ialah suatu aliran yang berpendapat bahwa kebenaran yang tertinggi terletak dan bersumber dariakal manusia. rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. 

5. Empirisme 

istilah "Empirisme"  ini berasal dari kata empiri berarti indra / alat indra, dan ditambah akhiran isme, berarti jika di artikan empirisme adalah 

suatu aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan / kebenaran yang sempurna bukan diperoleh melalui akal, melainkan diperoleh  dari panca indra manusia yaitu mata, lidah, telinga, kulit, dan hidung. dengan kata lain kebenaran adalah sesuatu yag sesuai dengan pengalaman manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline