Lihat ke Halaman Asli

Alfatur Rizky

Suka bercerita dalam tulisan

Rindu

Diperbarui: 26 September 2024   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bunga. Foto : Dokumentasi Pribadi

Rindu selalu ada, bahkan setiap saat selalu terbayang cerita lama kita. Rindu itu menyiksaku setidaknya malam hari menjelang pagi. Menahan tangis yang diluar nalar, bahkan sampai lupa akan diriku sendiri. Paham bagaimana rasanya tersiksa lagi, sampai aku memilih untuk tidak perduli akan hadirmu dan kerabatmu.

Bahkan,___aku masih saja mencongkel mataku agar bisa terlelap dan tak melihat lagi. Aku ingin buta, tapi aku tak tahu caranya. Cinta memang mengajarkan aku untuk bisa bahagia, tapi bahkan Cinta buatku tersiksa sampai gila.

Salam itu darimu seperti memberikan sebuah harapan baru, ___tapi Aku lupa dan ingat pula bagaimana engkau membuang-ku seperti sampah. Hal itu tak akan terlupa sampai sekarang. Rasa benci itu selalu muncul tiba-tiba. Aku sampai harus bertaubat.

Takdir berteriak kita sudah tak Bisa Bersama lagi. Karena sakit hati itu mengajarkan aku pelajaran yang paling berharga. Kita memang sudah selesai, tapi aku tak ingin kita selesai. Aku rindu kamu, aku masih mau __kamu.          ***** by (f.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline