Hari Guru Nasional yang bertepatan pada 25 November 2023 merupakan peringatan yang ke-78. Bertepatan pada tanggal tersebut itu pula Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berpisah dengan jabatannya sebagai seorang Menteri Pendidikan.
Banyak pula program yang sudah diluncurkannya di selama menjabat sebagai Mendikbudristek atau bisa disebut juga sebagai Instansi Pemerintahan yang menentukan arah Pendidikan Generasi Indonesia seterusnya.
Pada HGN ke-78, disetiap daerah tentu pasti merayakan perayaan HGN ini, tentu Kota Langsa juga melaksanakan perayaan ini. Sebagian daerah di Aceh ketika upacara HGN berlangsung diwarnai dengan isak tangis oleh para Guru, tak luput pula Langit juga ikut menangis kala itu.
Penjabat (Pj) Walikota Langsa, Syaridin ketika perayaan HGN ke-78 membacakan Amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam rangka Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023 Dengan Tema "Transformasi Guru Wujudkan Indonesia Maju". Selain itu, usai membacakan amanat Mendikbud, Pj Walikota Langsa, Syaridin juga menyerahkan berupa penghargaan kepada Guru yang berprestasi serta menyerahkan sejumlah sumbangan untuk Palestina yang dikumpulkan dari setiap sekolah yang ada di Kota Langsa. Donasi yang terkumpul dari sekolah-sekolah yang ada di Kota Langsa yaitu, Rp 93.315.500,-.
Inilah isi amanatnya :
Assalamu'alaikum. Wr. Wb.
Ibu dan Bapak guru diseluruh Indonesia yang senantiasa saya banggakan,
Tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir saya merayakan Hari Guru Nasional sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini membuat saya merasa sedih, karena saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu dan Bapak semua. Tapi di balik itu, tersimpan rasa yakin dan optimis yang sangat kuat dalam benak saya.
Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nakhoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar. Saya optimis bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir.
Pada tahun pertama Merdeka Belajar, kita menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Kita menerapkan Asesmen Nasional agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid.
Lalu di tahun berikutnya, kita meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjukjalan mencapai tujuan itu. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.