RIZKYA PUTRI LEODEWINTA
Sosiologi Pembangunan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
rleodewinta@gmail.com
PENDAHULUAN
Dunia telah memasuki zaman digital, kecepatan perkembangan teknologi tidak lagi dapat dipungkiri. Developer atau para pengembang teknologi terus bersaing dalam menciptakan dan menemukan teknologi paling mutakhir untuk mempermudah hidup umat manusia, seperti dalam upaya mencari nafkah melalui media digital.
Namun, bagaimana dengan sumber daya manusianya? Apakah sumber daya manusianya sudah siap untuk menyamai pesatnya kelajuan teknologi yang diciptakan? Inilah yang menjadi sebuah permasalahan dalam menuju masyarakat digital.
Telah menjadi rahasia umum bahwa kini ponsel sudah menjadi kebutuhan primer umat manusia. Melalui ponsel, hampir seluruh kebutuhan penggunanya dapat terpenuhi dengan mudah. Salah satu kemudahannya adalah akses internet seperti penggunaan media sosial.
Media sosial merupakan salah satu jenis dari media digital yang semula fungsinya adalah untuk berinteraksi secara daring, tetapi kini fungsi dari media sosial mengalami kemajuan pesat.
Salah satu fungsi media sosial di zaman yang sudah serba digital ini adalah mempromosikan bisnis bagi para pelaku usaha. Hanya saja, tidak sedikit masyarakat yang belum memahami fungsi lain dari media sosial ini seutuhnya. Bahwasannya, dalam menggunakan peran media digital juga diperlukan sebuah strategi pemasaran.
B.K. Lewis (2010) menjelaskan bahwa media sosial adalah suatu label yang merujuk pada teknologi digital yang bisa memungkinkan orang-orang untuk saling melakukan interaksi, produksi, dan bagi pesan.
Untuk itu terlebih dahulu diperlukan pembangunan manusia, yang dilihat juga sebagai pembangunan kemampuan manusia melalui perbaikan taraf kesehatan, pengetahuan, dan keterampilan, sekaligus pemanfaatannya. Pelatihan social media marketing pada masyarakat diharapkan mampu memberikan sebuah pengalaman dan keterampilan baru dalam upaya meningkatkan taraf hidupnya.