Kemunculuan media online pada saat sekarang ini sudah menjadi favorit pada setiap kalangan baik anak kecil, remaja hingga lanjut usia dan jurnalisme online menjadi jurnalisme baru yang dapat perhatian dari masyarakat khusunya para pengguna gadged pada saat ini, dan keberadaannya sudah menjadi favorit karna akses yang sudah cepet dan bisa di akses dimana saja, kapan saja.
Tanggal 17 Januari 1998 disebut-sebut sebagai tonggak sejarah kelahiran juranalisme online, kemunculan dan perkembangan jurnalistik online di Indonesia juga dimulai dengan berita menggegerkan, yaitu berakhirnya era pemerintahan Orde Baru saat Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. Berita pengunduran diri Soeharto tersebar luas melalui milist (mailing list) yang sudah dikenal luas di kalanan aktivis demokrasi dan mahasiswa.
Media online yang ada di Indonesia pada awalnya tidak memiliki perbedaan dengan media cetak, hanya dipindahkan dalam media online, sehingga kontenya sama persis.
Tekhnologi yang begitu pesatnya tentu membawa media begitu pesatnya berawal dari analog hingga ke era sekarang yaitu digital, tidak pungkiri lagi banyak masyarakat yang ingin mudahnya saja, hal ini yang membuat media cetak harus mampu berkolaborasi dengan perusahaan lain yang lebih bagus dalam bidang digital. munculnya media online atau jurnalisme online, membawa dampak yang begitu signifikan dilihat dari masyarakat yang mengkonsumsi berita melalui handphone mereka tidak perlu membeli koran ataupun melihat berita di televisi. Hal ini membawa dampak pada perubahan sosial terhadap masyarakat yang konsumtif terhadap gadge.
Namun hal itu harus disikapi dengan kritis, karna dari itu masyarakatnya sendiri lah yang harus lebih selektif agar tidak menjadi terlalu konsumtif terhadap gadged. Kebanyakan masyarakat di Indonesia ini yaitu ber-sosial bukan individual.
Jurnalisme online itu sendiri yaitu jurnalisme yang memanfaatkan internet sebagai medianya sehingga dapat diakses secara global ke seluruh dunia. Jurnalistik online (online journalism) disebut juga Cyber journalism, jurnalistik internet, jurnalistik web, merupakan "generasi baru" jurnalistik setelah jurnalistik konvensional seperti media cetak dan surat kabar, dan jurnalistik penyiaran seperti radio dan televisi.
Dengan munculnya media online, banyak para jurnalis yang dengan mudah menulis artikel maupun berita dengan terhubungnya internet dan dapat diakses secara global ke seluruh dunia. Sehingga kita bisa jumpai seperti blog-blog pribadi yang dengan mudah kapan saja menulis artikel berita apapun yang dia dapat.
Kemudahan mengakses internet berdampak positif yang begitu besar untuk saat ini, karna kita kapan saja dan dimana saja dapat mengakses internet dan melihat berita maupun yang lagi trend pada saat ini. Dan tidak ada batasan umur untuk mengakses internet, adapaun pro dan kontra terhapat internet ini.
Perkembangan jurnalisme online di indonesia sangat pesat, berawal pertama kali muncul di internet oleh Republika Online (www.republika.co.id) pada agustus 1994. Kemudian dilanjut oleh awak media Tempo Group karena majalahnya yang di bredel pada masa Orde Baru, maka dari itu muncul tempointeraktif.com (sekarang tempo.com), dan kemudian disusul dengan media-media lainya seperti waspada online dan Kompas Online. Namun sang pelopor media online yang menjadi pakem media online di Indonesia adalah detik.com (www.detik.com) yang mengawali pada tahun 1998 oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugraha, tujuan agar berita yang ditulis ini cepat sampai pada pembaca tanpa menunggu cetak dan keputusan editor terlebih dahulu dan ini merupakan bentuk adanya partisipasi public (citizen journalism).
Setiap karya jurnalisme mampu memberikan jawaban dari apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan ditambah dengan aktualitas yang berkaitan dengan nilai berita, yang menjadi sorotan saat ini yaitu fakta bahwa pekerjaan para jurnalis membuat laporan akan suatu pemberitaan dan disebarkan lewat media cetak dan elektronik tidak hanya dilakukan oleh jurnalis saja melainkan digunakan oleh hampir semua orang, termasuk pengacara, ahli politik, blogger maupun masyarakat biasa karna dengan mudahnya mengakses yang namanya internet sehingga kapan dan dimana saja siapapun dia bisa dengan mudah membuat berita atau suatu pemberitaan lewat media elektronik. Kenyataannya membawa kita pada penggunaan internet sebagai aplikasi teknlogi baru pada dunia jurnalisme.
Setiap jurnalis juga harus mempertanggung jawabkan atas yang telah diberitakan atau yang sudah dipublish di blog maupun di web, harus mengandung nilai berita tidak hanya melampirkan berita saja juga harus berbobot ada tata caranya harus berdasarkan fakta bukan hanya opini pribadi atau si jurnalis.