Sektor pariwisata memiliki peranan penting sebagai salah satu sumber bagi penerimaan devisa, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan produktivitas suatu negara. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang harus dimanfaatkan untuk pembangunan kepariwisataan sebagai bagian dari pembangunan Nasional. Pembangunan kepariwisataan mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa. Penelitian ini mengkaji pengaruh pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia berdasarkan data time series selama tahun 1975 - 2017. Penelitian ini menggunakan model persamaan simultan yang diestimasi dengan Two stage least square. Hasil menunjukkan bahwa pariwisata berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap periwisata.
Secara umum dapat dilihat bahwa dampak pariwisata terjadi akibat terjadinya interaksi wisatawan dengan destinasi wisata diantaranya meliputi: lama tinggal di destinasi wisata, jenis aktivitas wisatawan, tingkat penggunaan, tingkat kepuasan wisatawan, dan karakteristik sosio-ekonomi. Dampak pariwisata terhadap ekonomi bias bersifat positif dan bias bersifat negative. Seperti yang diungkapkan oleh Cohen (1984 dalam Ismayanti (2010), secara umum dampak pariwisata meliputi: penerimaan devisa, pendapatan masyarakat, peluang kerja, harga dan tarif, distribusi manfaat dan keuntungan, kepemilikan dan pengendalian, pembangunan dan pendapatan pemerintah. Di sisi lain, pariwisata memberikan dampak yang merugikan bagi masyarakat di antaranya: bahaya ketergantungan (overdependence) terhadap industry pariwisata, Peningkatan inflasi dan nilai lahan, Peningkatan frekuensi impor, produksi musiman, Pengembalian modal lambat (low rate return on investment), dan mendorong timbulnya biaya eksternal lainnya. Aspek sosial budaya dalam pariwisata menjadi bagian yang menarik untuk diperhatikan. Dari sisi ini pula pariwisata memiliki energi dalam melakukan perubahan dalam kehidupan masyarakat baik itu ke arah yang lebih baik (eskalasi) maupun ke arah penurunan (degradasi). Faktor lain yang berpengaruh terhadap pariwisata di Indonesia yaitu nilai tukar dan inflasi. Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan devisa, menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan industri pariwisata, oleh karena itu dapat memicu pertumbuhan ekonomi, terlebih dapat mendorong di berbagai negara untuk mengembangkan sektor pariwisata. Pariwisata berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berbagai jalur termasuk pendapatan mata uang asing, menarik investasi internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H