Anggaran variabel adalah jenis anggaran yang bersifat fleksibel dan dapat berubah-ubah tergantung pada tingkat produksi atau aktivitas perusahaan. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan tingkat produksi atau penjualan suatu barang atau jasa.
Contoh biaya variabel dalam sebuah perusahaan mungkin termasuk bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya produksi, dan biaya pemasaran yang berkaitan dengan penjualan produk. Ketika produksi atau penjualan meningkat, biaya variabel juga akan meningkat sesuai dengan tingkat produksi yang lebih tinggi.
Anggaran variabel biasanya digunakan dalam perencanaan dan pengendalian operasional perusahaan karena memberikan fleksibilitas dalam mengatur biaya tergantung pada situasi atau kondisi bisnis yang berubah-ubah. Dengan memperhitungkan anggaran variabel, perusahaan dapat merencanakan pengeluaran yang lebih tepat dan efisien sesuai dengan tingkat aktivitas atau produksi yang ada.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran variabel, agar dalam penetapan biaya ini dapat berlaku tepat yaitu :
a. Biaya yang terkait dengan output dan aktivitas bisnis
b. Memilih satuan dasar kegiatan yang tepat, juga disebut satuan dasar kegiatan, yang secara jelas menunjukkan tingkat keluaran atau kegiatan.
c. Metode untuk menganalisis masing-masing elemen biaya untuk menentukan jumlah elemen tetap dan variabel.
d. Menjalankan ide anggaran variabel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran variable budget adalah:
1. Biaya upah tenaga kerja langsung, yang banyak dipengaruhi oleh sistem pembayaran upah yang berlaku di perusahaan.
2.Untuk biaya upah (gaji) tenaga kerja tidak langsung, banyak dipengaruhi oleh sistem pembayaran upah yang berlaku di perusahaan:
a. Apabila perusahaan memakai sistem upah menurut waktu, maka upah tenaga kerja langsung tersebut merupakan biaya tetap (fixed cost), karena besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh aktifitas perusahaan.
b. Apabila perusahaan memakai sistem upah menurut unit hasil (output), maka upah tenaga kerja tidak langsung tersebut merupakan biaya variabel (variable cost), karena besar kecilnya tergantung pada aktifitas perusahaan, yang dinyatakan dalam bentuk unit hasil (output).
c. Apabila perusahaan menggunakan sistem upah insentif, maka upah kerja tidak langsung tersebut merupakan biaya semi-variabel, karena sebagian dari upah tersebut mempunyai sifat tetap (unsur tetap), dan sebagian lagi berupa insentif mempunyai sifat variabel (unsur variabel).