Globalisasi dan Pendidikan sekolah dalam menjawab era industri 4.0
GLOBALISASI
Istilah dari globalisasi yang awal kalinya diinformasikan oleh Theodore Levir pada tahun 1985. Asal globalisasi dari kata global yang artinya mendunia.Globalisasi merupakan proses integrasi ( pembaruan ) internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Menurut Bahasa globalisasi yaitu global dan sasi, global adalah mendunia, sasi adalah proses, oleh karena itu pengertian globalisasi menurut Bahasa digabungkan menjadi ‘’ suatu proses yang mendunia ‘’. Menurut KBBI ‘’Globalisasi’’ bermakna sebuah proses masuk serta keluarnya lingkup dunia. Jadi globalisasi merupakan seluruh proses sehingga mendunia.
PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan sebuah potensi siswa ( puskur 2010 : 4 ). Pendidikan adalah sebuah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga dapat membuat seseorang dan masyarakat menjadi beradap, Pendidikan bukan hanya diartikan transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas yakni sebagai sarana pembudayaan , penyaluran nilai . Menurut John Dewey pendidikan merupakan sebuah proses pembentukan kecakapan( kemampuan) fundamental dengan cara intelektual dan emosional ke arah alam dan sebuah mufakat manusia. Tujuan pendidikan tersebut dalam hal ini agar generasi penerus bangsa dapat menghayati, memahami, dan mengamalkan nilai atau norma-norma yang melatar belakangi hidup dan aktivitasnya.
Pendidikan adalah sebuah transformasi ilmu pengetahuan, budaya, sekaligus nilai-nilai yang berkembang pada suatu generasi agar diditransformasi kepada generasi yang akan datang. Dalam pengertian ini pendidikan bukan hanya mentransformasikan atau membagikan ilmu saja, selain itu sudah berada dalam wilayah transformasi budaya dan berkembang dalam masyarakat.Pendidikan dari arti yang telah dijelaskan diatas, jauh lebih luas cakupannya dibandingkan dengan pengertian yang hanya merupakan transformasi ilmu.
SEKOLAH DALM MENJAWAB ERA INDUSTRI 4.0
Pendidikan dalam era empat titik kosong adalah istilah yang dipakai oleh ahli pendidikan untuk mengintegrasikan teknologi siber(informasi) dalam pembelajaran. Pendidikan 4.0 adalah suatu tanggapan terhadap kebutuhan revolusi industri empat titik kosong dimana mesin dan manusia dipadukan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan menemukan sebuah kemungkinan inovasi new.
Sintesis kepada pandangan-pandangan tentang karakteristik pendidikan 4.0 yang mengarah pada fitur pembelajaran berikut:
•Pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered jika dibahasa Indonesiakan berpusat pada siswa), memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar sebagaimana minat dan kecepatan belajarnya masing-masing.
• pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan para peserta didik menggali sendiri pengetahuan oleh sumber-sumber informasi yang menggunakan internet, sebagai wahana bagi mereka untuk belajar sepanjang masa ( long-life learning )
•Pemanfaatan infrastruktur ICT serta perangkat pembelajaran yang bernama "fipped classroom", dengan metode ini peserta didik belajar yang berkualitas, merekam data, menganalisis sebuah data, dan menyusun laporan dan melakukan
•Mengutamakan belajar hands-on melalui metode pembelajaran yang dinamakan fipped classroom yang berarti ruang kelas terbalik, Dalam Metode tersebut dapat mengembangkan sebuah kebiasaan dan kemampuan dalam pengembangan kapasitas atau kemampuan siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H