Lihat ke Halaman Asli

Rizky Prasetyo

Penulis adalah Mahasiswa Universitas Siber Asia

Analisis Tayangan Toninght Show

Diperbarui: 21 November 2021   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Komunikasi merupakan unsur penting dalam sistem tatanan sosial manusia. Komunikasi merupakan cara manusia untuk saling memahami dan dipahami berkaitan dengan perasaan, emosi, maksud, dan tujuan yang dimiliki oleh sebuah individu. Apabila merujuk pada lini sejarah, komunikasi telah menjadi sebuah bidang yang terus berkembang seiring perkembangan zaman.

Salah satu wujud perkembangan komunikasi akibat dari arus kemajuan teknologi adalah media komunikasi jarak jauh. Televisi merupakan salah satu media komunikasi jarak jauh yang ramai digandrungi masyarakat. Hal ini dikarenakan, alat komunikasi ini cenderung murah, dapat memuat informasi melalui audio maupun visual, dan memiliki jangkauan luas (Tambunan, 2018). Pengaruh media massa terasa lebih kuat lagi pada masyarakat modern, karena orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa. Media televisi menjadi sebuah alat dalam komunikasi massa yang umum dijumpai di masyarakat.

Melekatnya televisi di masyarakat menyebabkan media ini kerap dipenuhi dengan berbagai kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. Televisi kerap menampilkan berita, acara, dan tayangan yang memiliki keterikatan dengan masyarakat itu sendiri, salah satunya kultur pop. Kultur pop memiliki konsepsi ringan, menarik dan menyenangkan. Kultur pop memegang peranan media massa sangat besar khususnya di televisi.

Tonight Show merupakan salah satu acara yang disiarkan oleh stasiun penyiaran NET TV. Acara ini berorientasi pada perkembangan budaya pop, yang berisikan hiburan berupa talkshow, konser musik, hingga berita terkini mengenai hal-hal yang menarik dan populer di masyarakat. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memahami isi dari konten Tonight Show ditinjau dari teori-teori komunikasi massa.

Merujuk pada tayangan Tonight Show selama 5 hari secara tidak beruntun, maka dapat dengan mudah ditemui pola konten yang dimuat oleh acara ini. Tonight Show menyasar kaum muda dalam programnya, menampilkan berbagai hal unik yang sedang populer di jagat media sosial.

Misalnya pada tayangan edisi 13 November 2021 yang menghadirkan Lyodara sebagai penyanyi muda yang namanya baru saja melambung tinggi di kancah musik pop Indonesia. Pada episode ini, Lyodara tidak hanya menjadi narasumber dalam talkshow singkat oleh para pembawa acara, melainkan juga tampil membawakan karyanya yang tengah digandrungi anak muda.

Pada tayangan 14 November 2021, Tonight Show secara khusus menghadirkan Daniel Mananta sebagai bintang tamu. Selain itu, acara ini juga menghadirkan bintang tamu lain yang sempat menjadi bintang pesohor di kalangan muda pada dekade 2000. Lantas, acara ini turut melambungkan kembali popularitas Daniel Mananta sebagai artis yang sempat beken beberapa tahun silam.

Tayangan berikutnya tertanggal 19 November 2021 yang menghadirkan Rio Dewanto, seorang aktor papan atas tanah air. Tayangan ini merupakan kelanjutan dari episode yang sebelumnya telah disiarkan beberapa waktu lalu, dengan mengundang bintang tamu utama yang sama. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjawab permintaan penggemar untuk kembali menghadirkan bintang tamu yang sama.

Pada tanggal 20 November 2021, acara Tonight Show lebih banyak menayangkan konser musik hingga talkshow ringan bersama musisi papan atas Indonesia, salah satunya Addie MS. Edisi ini juga kembali menghadirkan Daniel Mananta sebagai ekspansi dari episode lalu masih mengenai Daniel Mananta dan nostalgia dekade 2000-an.

Berdasarkan pengamatan singkat di atas, penulis menyadari terdapat beberapa teori komunikasi massa yang diterapkan dalam tayangan tersebut, yakni teori Uses and Gratification dan teori Agenda Setting.

Teori Uses and Gratification memfokuskan perhatian pada massa/khalayak sebagai konsumen media massa, dan bukan pada pesan yang disampaikan (Haqqu, 2020). Teori ini menilai bahwa massa sebagai subjek pengguna meda berorientasi pada tujuan, bersifat aktif sekaligus diskriminatif. Audiensi dinilai mengetahui kebutuhan mereka dan mengetahui serta bertanggung jawab terhadap pilihan media yang dapat memenuhi kebutuhan mereka tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline