Soekarno Dia bukan pemimpin kacangan. Lima bahasa yang ia kuasai, kharismanya setiap kali berpidato, membuat pemimpin negara lain gemetar untuk berpikir macam-macam. Kharisma yang sama sekaligus membuat tukang becak, petani, buruh merasa terrangkul sebagai saudaranya. Ia sosok pemimpin yang bukan hanya mampu meyibak tabir untuk membaca realita, tapi juga berani bersuara lantang di hadapan dunia internasional. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang pernah dengan berani mundur dari PBB. Soedirman Orang desa yang mengimprovisasi makna perjuangan dengan bergerilya bersama pasukannya di dalam hutan belantara. Tanpa facebook tanpa twitter, tidak juga Ipad dan BBM. Tidak tercover asuransi kesehatan Kelas VVIP layaknya para menteri dan anggota Dewan. Namun kini, namanya menjadi nama jalan, jalan aorta bukan sekedar jalan arteri di hampir semua kota besar di Indonesia. Kini monumen dan museum kelahirannya tetap berdiri anggun dengan bersahajanya di dusun Rembang, harus 2 jam perjalanan dari Purwokerto, ke pojokan kota dekat Pemalang sana. Hamengkubuwono IX Kalau Jogja disebut bidan kelahirannya NKRI, maka Hamengkubuwono IX (HB IX) adalah suaminya si bidan. Ia sisihkan tanah keraton untuk kampus perkuliahannya anak muda NKRI, UGM. Ia sodorkan bandara, gedung agung stasiun tugu dan entah apalagi untuk digunakan bebas oleh pemerintah NKRI yang saat itu masih bayi. Hubungan baik kekaribannya dengan Ratu Belanda, Juliana teman semasa sekolahnya dulu itu ia jadikan garansi keamanan bagi pemimpin NKRI yang terancam di luar Jogja, menjadi aman didalam dekapan Jogja. Bung Tomo Takbir dipekikkan bukan untuk memecah belah kelompok, menajamkan polarisasi golongan dan mengaburkan substansi penghambaan. Takbir dipekikkan Bung Tomo untuk menyatukan semua elemen bangsa, bangkit dengan percaya diri menghadapi kedatangan penjajah. Sadarilah, motivasi perjuangan kemerdekaan bukanlah semata-mata nasionalisme dalam arti sempit. Bung Tomo adalah satu dari ribuan tokoh yang mempertahankan NKRI sebagai representasi Jihad menegakkan agamanya, Islam. Peran agama dengan ulamanya di zaman kemerdekaan sudah terlalu kita pinggirkan, tanpa kita mengilmui sejarahnya secara menyeluruh. Agus Salim Bargaining dan positioning negeri bayi NKRI sangatlah tinggi. Itu karena diplomat-diplomat ulung yang kita miliki. Haji Agus Salim salah satunya. Diplomat yang ditunjuk presiden dengan kemampuan 8 bahasa asingnya menjadi Menlu RI. Delegasi sidang PBB yang tidak sungkan datang ke sidang mengenakan sarung. Habibie Idola remaja masa kini. Habibie adalah teknokrat yang begitu mendalam cintanya pada bangsa, yang karena keahliannya justru ia tidak mendapat peran strategis di negeri ini. Masih ada ratusan ilmuwan asli Indonesia yang tersebar di Malaysia, Jerman, Jepang, higga di NASA, tanpa pernah kita mengapresiasi keahlian mereka. Bahkan mengenalnyapun tidak. Bagi kita yang penting gaji kita cukup, makan kita cukup. sudah. Tapi tidak bagi Habibie, seterpinggirkan apapun dia, tidak berkurang cintanya pada Indonesia. Mario Teguh Kalau sinetron dan infotainment menyumbang sampah ke akal sehat kita, Mario Teguh Golden Way (MTGW) adalah salah satu program yang memberikan kontribusi sebaliknya. Bagus. Lanjutkan. Walau bangsa ini tidak memberikan ruang yang leluasa bagi Mario Teguh dan oase-oase jiwa figur-figur pengguggah semangat kita, maka minimal kita memberikan ruang yang luas di hati kita masing-masing. Benyamin S. Ikon seniman Betawi yang fenomenal. Seni bukan apa-apa, seni adalah tools merasakan indahnya hidup. Seni jangan diantipatii, agar hidup menjadi berirama, indah dirasa dan dipandang sesama. Cut Nyak Dien Engkau mengupayakan sesuatu dengan mati-matian, tetapi yang diupayakan tidak mewujud dan kita tetap bahagia. Itulah ikhlas. Cut Nyak Dien mati-matian membela tanah leluhur dan agamanya, belum juga menuai hasil yang funtastik, usianya menua, fisiknya menurun dan dipersembunyian karena anak buahnya tidak tega Cut Nyak Dien sakit tanpa mendapat perawatan lalu dilaporkanlah kepada Belanda agar ditangkap, semata-mata agar sakitnya terawat. Cut Nyak Dien pun ditangkap dan dibuang ke Sumedang, visi perjuangannya tidak terwujud seperti rencana, tapi di akhir hayatnya ia ikhlas di pembuangan. Tahunya ikhlas? Setelah tidak bisa berperang, ia mengajar mengaji, dengan nama samaran, hingga akhir hayatnya. Gajahmada Tanpa google map, belum ada GPS, tapi visinya sudah Nusantara. Begitu fightnya si Mahapatih, ia berkomitmen tidak bersenang-senang sebelum Nusantara berhasil dipersatukan, itu kan bunyi sumpah yang terabadikan dengan nama Palapa. Apa diantara kita ada yang berani bersumpah begitu? Tidak akan bersenang-senang sebelum Zionis runtuh. Ya kira-kira semustahil runtuhnya Zionis mungkin, kemustahilan bersatunya Nusantara saat itu. Tapi bagi Gajahmada itu tidak mustahil Kesepuluh tokoh inspirator itu dibuat kaos bergambar oleh komunitas anak muda kreatif di Purwokerto, nama komunitasnya Semangat Donk Indonesia, dilabelinya Semangatdonk Clothing. Harga kaosnya 65.000 dan bisa dikirim kemana saja diseluruh Indonesia. Ini upaya kecil saja melestarikan pengenalan anak muda jaman sekarang dengan superheronya. Dan untuk tidak meremehkan tokoh-tokoh masa kini yang memberikan pencerahan dan membukakan paradigma kita, bahwa mereka juga pahlawan. Di kaos berbahan katun soft-combat 20s itu di punggungnya ditulisi quote atau pekikan kata mutiara dari sang tokoh. Dan exlusivenya kaos ini adalah hanya diproduksi 10 pcs setiap tokohnya di seluruh Indonesia. Minat dengan kaosnya? Kunjungi sini saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI