Coba kita lihat tweet dan berita dibawah
Bukan sekali itu saja SpaceX-nya Elon Musk yang didirikan tahun 2002, berhasil membuat sejarah dalam bisnis peluncuran luar angkasa (space launch). Pada bulan Desember 2013 SpaceX melakukan peluncuran pertamanya menggunakan roket Falcon 9 yang membawa satelit komunikasi ke Geostationary Transfer Orbit (GTO).
Dengan biaya US$ 56,5 juta per peluncuran ke orbit rendah bumi (Low Earth Orbith- LEO). Falcon 9 menjadi yang termurah di industri peluncuran luar angkasa. Peristiwa itu langsung memberi tekanan besar kepada para pesaingnya yang telah lebih dulu bermain di industri tersebut, tak terkecuali Arianespace (Perancis) dan ULA - United Launch Alliance (Amerika - joint venture antara Boeing Defense dan Lockheed Martin Space, Defence & Security). Setelah itu, ditahun-tahun berikutnya, jumlah peluncuran roket SpaceX terus meningkat dan mendominasi pasar peluncuran komersial.
Sejarah lain yang dibuat SpaceX adalah peluncuran Crew Dragon, pesawat luar angkasa berawak yang membawa 2 astronot NASA ke ISS (International Space Station) pada tanggal 30 May 2020. Peluncuran itu merupakan peluncuran pertama di dunia yang dilakukan oleh perusahaan swasta. Lalu, strategi bersaing apa yang dilakukan oleh SpaceX sehingga dalam waktu yang relatif cepat berhasil membuat berbagai terobosan yang cukup memberikan kejutan dan tekanan di industri peluncuran luar angkasa? Jawabannya, cost leadership atau cost advantage atau low-cost strategy.