Salah satu mahasiswi Universitas Negeri Malang bernama Rizkita Kuscahyani membuat skripsi dengan judul "Pengembangan E-Modul Interaktif Materi Koperasi Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA". Dalam skripsi tersebut, peneliti mengembangan sebuah modul pembelajaran mata pelajaran ekonomi khususnya materi koperasi yang bersumber dari Kemendikbudristek menjadi sebuah modul elektronik atau yang bisa disebut dengan E-Modul. Pengembangan E-Modul lalu dikembangkan lagi menjadi sebuah E-Modul Interaktif. E-Modul Interaktif merupakan bahan pembelajaran yang terdiri dari materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, serta cara mengeveluasi yang diciptakan dan dirancangan secara sistematis dan menarik guna mencapai sebuah kompetensi yang diharapkan (Ricu Sidiq & Najuah, 2020)
Peneliti mengembangan e-modul dalam bentuk media interaktif bertujuan untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran. Dengan adanya kegiatan interaktif pada e-modul, siswa diharapkan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan motivasi belajar meningkat khususnya dalam materi koperasi. Pengembangan e-modul interaktif pada materi koperasi diperlukan karena salah satu sub materi pada koperasi yaitu perhitungan Sisa Hasil Usaha dalam penyampaian materi kepada siswa diperlukan berbagai contoh yang bervariasi untuk memahami sub materi tersebut .Selain itu, materi koperasi akan sulit dipahami oleh siswa jika dalam pembelajaran hanya disampaikan dengan teori saja tanpa ada contoh riil sehingga dibutuhkan contoh riil dalam materi koperasi agar siswa dapat mengetahui secara langsung bagaimana penerapan koperasi di dunia nyata dan diharapkan siswa dapat lebih memahami materi koperasi
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 8 Malang, diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa permasalahan yang muncul dalam pembelajaran ekonomi pada umumnya yaitu jumlah siswa yang besar dalam satu kelas sehingga membuat sulit memberikan perhatian individual kepada setiap siswa dan belum adanya pengembangan E-Modul Interaktif. Serta pada materi koperasi khususnya yaitu siswa menemui kesulitan pada materi koperasi karena materi tersebut disajikan hanya secara teori serta tanpa contoh dan tidak sesuai dengan pengalaman siswa, sehingga dibutuhkan perpaduan materi dan contoh nyata agar lebih mudah memahami materi koperasi.
Salah satu alternatif solusi yang dapat memecahkan masalah tersebut yaitu dengan pengembangan E-Modul Interaktif. Pengembangan E-Modul dapat membuat peserta didik nyaman jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional karena E-Modul interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang melibatkan aktivitas sensorik serta dapat memberikan feedback kepada siswa secara langsung (Yulando et al., 2019).
Dalam proses pengembangan e-modul interaktif, peneliti menggunakan metode pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu analysis (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi), evaluation (evaluasi).
Proses dimulai dengan tahap pertama yaitu analisis yang terdiri dari studi lapangan, analisis tugas, dan studi literatur. Tahap kedua yaitu kegiatan desain yang terdiri dari perancangan konsep produk, pengumpulan bahan pendukung, penyusunan instrumen penelitian dan materi koperasi. Tahap ketiga kegiatan pengembangan yaitu melakukan pembuatan produk sesuai dengan yang telah direncanakan dalam tahap perancangan.
Tahap keempat yaitu implementasi yang dilakukan dengan uji coba e-modul interaktif pada 30 siswa di kelas XI-10 SMA Negeri 8 Malang. Uji coba dilakukan melalui proses pembelajaran untuk mendapatkan informasi apakah produk yang dikembangkan dalam penyampaian materi koperasi telah efektif dan bermanfaat serta untuk mengetahui respon peserta didik terhadap produk yang dikembangkan. Dalam tahap implementasi, siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan interaktif yang terdapat pada e-modul interaktif. Kegiatan interaktif terdiri dari dua games yaitu mencari nyawa dan penentuan, kahoot, dan pengisian padlet di awal dan akhir pembelajaran.
Beberapa siswa berpendapat bahwa e-modul interaktif memiliki kegiatan yang seru dan menyenangkan, mudah dipahami dan diakses, tampilan yang menarik sehingga membuat pembelajaran dalam materi koperasi tidak membosankan.
Tahap kelima yaitu evaluasi, yang dilakukan untuk revisi tahap akhir terhadap produk yang telah dikembangkan berdasarkan saran dan komentar dari peserta didik. Dari hasil implementasi diperoleh data terkait kelebihan dan kekurangan e-modul interaktif. Kelebihannya yaitu e-modul interaktif menarik dan menyenangkan, tampilan e-modul interaktif menarik karena penggunaan warna yang bervariatif, e-modul interaktif mudah dipelajari dan dipahami serta membuat pembelajaran tidak membosankan. Kekurangan e-modul interaktif yaitu terdapat beberapa gambar yang kualitasnya masih kurang serta kurangnya link untuk video pembelajaran
Dengan demikian, adanya e-modul interaktif materi koperasi dapat menambah variasi media pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran ekonomi. Guru dan siswa dapat memanfaatkan e-modul interaktif untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Harapannya, e-modul interaktif materi koperasi dapat bermanfaat bagi guru dan siswa serta dapat dikembangkan lagi oleh peneliti lain di kemudian hari.
Sumber rujukan :
Ricu Sidiq & Najuah. (2020). Pengembangan E-Modul Interaktif Berbasis Android pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Jurnal Pendidikan Sejarah, 9(1), 1--14. https://doi.org/10.21009/JPS.091.01
Yulando, S., Sutopo, S., & Franklin Chi, T. (2019). Electronic Module Design and Development: An Interactive Learning. American Journal of Educational Research, 7(10), 694--698. https://doi.org/10.12691/education-7-10-4
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H